Usung Algoritma Credit Scoring, Inovasi Fintech Lending RI Tarik Perhatian Investor
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkapkan, salah satu daya tarik utama yang ditawarkan fintech lending di Tanah Air adalah inovasi yang terus dikembangkan.
Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar mengungkapkan, saat ini fintech lending bahkan telah mampu menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan konvensional.
"Proses pengajuan pinjaman pun lebih cepat dan mudah, karena fintech lending dilengkapi algoritma credit scoring yang efisien untuk menilai kelayakan kredit seseorang, sehingga keputusan pemberian pinjaman dapat dilakukan secara lebih objektif dan cepat," kata Entjik dalam keterangannya, Senin, 28 Oktober 2024.
Dia memastikan, fintech lending menerapkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi nasabah. Dengan mengadopsi keunggulan teknologi sebagai fitur utama, fintech lending terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya seperti pinjaman untuk UMKM, pinjaman untuk pendidikan, dan lain sebagainya.
"Kehadiran fintech lending memberikan dampak positif di Indonesia, membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, memberikan akses pendanaan yang lebih mudah bagi UMKM, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi pasar fintech lending yang sangat besar. Tercatat, per Agustus 2024, fintech lending telah menyalurkan Rp 950,8 triliun kepada 135,29 juta borrower di Indonesia.
Dengan kondisi tersebut, Entjik menegaskan bahwa industri keuangan digital Indonesia pun kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, delegasi fintech lending Indonesia berhasil memukau pengunjung Hong Kong Fintech Week 2024, dengan memamerkan berbagai inovasi dan solusi keuangan digital yang telah dikembangkan.
Ajang bergengsi ini berlangsung pada 28-29 Oktober 2024 di AsiaWorld-Expo Hong Kong, dihadiri oleh 29 delegasi negara, serta lebih dari 90 perwakilan asosiasi dan representasi negara perwakilan.
Entjik menyebut, fintech lending Indonesia berhasil menarik perhatian investor global dan pelaku industri keuangan dari berbagai negara. Melalui showcase booth yang menarik di paviliun negara delegasi, delegasi Indonesia tidak hanya memamerkan pertumbuhan pesat industri fintech lending di tanah air, tetapi juga menyoroti potensi besar yang masih dapat digali.
"Partisipasi industri kami di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi fintech lending Indonesia di pasar global. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki ekosistem fintech yang sangat dinamis dan inovatif," ujarnya.