IHSG Ditutup Amblas pada Sesi I, Intip 5 Saham Perkasa saat Koreksi Melanda
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam pada penutupan perdagangan paruh pertama, Senin, 28 Oktober 2024. IHSG melemah 1,10 persen atau 84,47 poin ke level 7.610,19.
Tren koreksi sudah terjadi selama sepekan. Pada Jumat, 25 Oktober 2024, IHSG terjerembab 0,84 persen ke level 7.694,66. Penjualan bersih (net sell) saham oleh investor asing senilai Rp 3,62 triliun.Â
Penurunan berimbas terhadap pelemahan kapitalisasi pasar (market cap) Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari Rp 12.967 triliun menjadi Rp 12.888 triliun.
Selama perdagangan sesi I di bursa, pergerakan indeks tercatat berada dalam rentang 7.599-7.714. Laju IHSG dibebani kejatuhan mayoritas sektor saham.
Sektor infrastruktur anjlok paling dalam, yaitu sebesar 1,34 persen. Kemudian menyusul penurunan dari sektor saham keuangan sebesar 1,24 persen, sektor teknologi sebesar 1,07 persen, sektor konsumer non primer sebesar 0,67 persen, sektor kesehatan sebanyak 0,60 persen, dan sektor energi 0,29 persen.
Saham sektor industri menjadi satu-satunya yang melesat ke zona hijau dengan menguat sebesar 0,17 persen. Kabar bahagianya, sejumlah emiten juga berhasil mencatat lompatan harga yang mengesankan hingga menembus auto reject atas (ARA).
5 Saham Kinclong pada Sesi I
PT Shield On Service Tbk (SOSS)
Saham SOSS sukse mencetak ARA setelah menguat sebesar 24,44 persen ke level Rp 840 pada penutupan perdagangan paruh pertama.
PT Natura City Development Tbk (CITY)
Saham CITY melesat sebanyak 20,83 persen menjadi 145.
PT Sona Tourism Industry Tbk (SONA)
Saham SONA ikut membukukan kenaikan sebesar 18,75 persen sehingga ditutup pada area 7.125.
PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK)
Saham FOLK bertengger di level 65 setelah meningkat sebanyak 14,04 persen.Â
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
Saham JMAS juga mencatat lonjakan sebesar 13,55 persen sehingga berakhir di posisi 176.
Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "Saat IHSG Sesi I Anjlok 1,10%, Saham Ini justru ARA."