Sukses di Eropa, Bersama Astra Emas Hitam Cikoneng Bogor Kini Diekspor ke Taiwan
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Bogor, VIVA – Setelah sukses di pasar Eropa, emas hitam asal Bogor, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, kawasan Puncak Kabupaten Bogor kini mulai diekspor ke Taiwan. Emas hitam sendiri adalah julukan yang disematkan pada kopi.
Keberhasilan ekspor ini tak lepas dari peran program pembinaan dari Environmental and Social Responsibility (ESR) PT. Astra Internasional Tbk, yang difasilitatori Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) DKI Jakarta, yang dinamai Desa Sejahtera Astra (DSA) AEKI.
Pengurus AEKI bidang Organization and Development, Bismo Abiyoso, mengatakan, setelah sukses mengeskpor robusta ke pasar Eropa, di Turki. Kini Kampung Cikoneng berhasil mengekspor kopi jenis arabika. Peran ekspor ini selain PT Astra International Tbk, berkerjasama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bertujuan memperluas ekspor produk yang berasal dari desa Cikoneng.
"Melalui pengelolaan yang baik dan benar produk unggulan Desa dapat bertransformasi menjadi produk yang sangat layak untuk di ekspor," kata Bismo.
Bismo menyampaikan, sejak tahun 2023 kami melakukan pengelolaan kebun kopi arabika di kampung Cikoneng dan berhasil meningkatkan panen dari 200 menjadi 600 kg per hekar. Dari hasil ini, kopi arabika dipasarkan ke Negara Taiwan melalui Zhanhong Development Co.,Ltd dan sudah di ekspor pada 6 Agustus 2024. Dengan ekspor ini, AEKI dan para petani berharap mampu memperluas pasar internasional.
"Kami berharap dapat terus melanjutkan dan meningkatkan produksi produk unggulan kopi arabika dari kampung Cikoneng serta memperluas pemasaran ke Negara-negara lainnya," harapnya.
Bismo menyampaikan, program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kemandirian ekonomi di Desa yang digerakkan oleh Astra melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) menjadi percepatan dalam menjalankan program dan kegiatan pendampingan dalam bentuk pelatihan, kontrol kualitas produk serta pendampingan kelompok tani.
"Fasilitator DSA AEKI khususnya kami dari AEKI BPD DKI Jakarta bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor telah melaksanakan pengembangan produk unggulan desa berupa Kopi Arabika dari kampung Cikoneng ini," imbuhnya.
Dalam mengembangkan kopi Arabika di kampung Cikoneng Desa Tugu Utara Cisarua Bogor, lanjut Bismo menuturkan, selain memberikan pupuk dan peralatan menanam kopi, AEKI bersama Dishorbun memberikan edukasi kepada kelompok tani dengan melakukan pendampingan, dan pelatihan di lapangan. Di sini para petani diedukasi bagaimana menghasilkan kopi jenis arabika terbaik. Dari mulai penanamannya, perawatannya, hingga proses panen yang baik. Dari proses panjang itu lah kopi dengan kualitas terbaik meningkatkan pendapatan petani.
"Pembinaan yang akan dilakukan terhadap para petani kopi dimulai dari proses pemetikan, pasca panen hingga pemasaran, karena dengan teknik budidaya kopi yang baik, bukan soal kenikmatan rasa yang juga berpengaruh melainkan terhadap nilai harganya," jelasnya.
Alasan jenis kopi Arabika sendiri dipilih dibanding Robusta karena belum banyaknya petani Bogor yang menjadikan arabika sebagai komoditas utama. Tak semudah seperti jenis kopi robusta, arabika harus melalui perawatan yang khusus, sehingga belum banyak petani yang mampu membudidayakannya. Padahal dari segi ekonomi Arabika mempunyai nilai yang lebih tinggi dan memiliki cita rasa yang khas.
"DSA AEKI masuk ke usaha hulu kopi dan sekaligus ingin mengembangkan produksi kopi Arabika Bogor Jawa Barat bersama kelompok tani di kebun kampung desa tersebut sudah banyak menghasilkan kopi robusta. Kopi Arabika Bogor mempunyai cita rasa tinggi, harum tidak kalah dengan kopi arabika dari kopi wilayah Indonesia lainnya," ungkap Bismo.
Pada 2023 lalu, DSA AEKI berhasil melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pembeli asal Turki. Dari tahun ke tahun, kerja keras DSA AEKI menjadi bagian kisah inspiratif dalam "Bersama, Berkarya, Berkelanjutan" untuk mengembangkan pendampingan kaum tani untuk kesejahteraan mereka.
"Target kami pengembangan perkebunan kopi agar bisa menjadi pegangan hidup para petani agar hidup lebih sejahtera. Dengan adanya kesejahteraan, maka petani mampu merawat kopinya lebih baik. Sehingga nantinya, akan mulai menghasilkan produk dengan ketersediaan dan kualitas hingga pemasaran yang terus meluas, bukan hanya pasar lokal tapi juga mampu ke pasar internasional, sehingga kami bisa membranding Kopi Bogor dengan maksimal,” cetusnya.
Koorditator Penyuluh Pertanian pada Distanhorbun Kabupaten Bogor, Reza Septian mengatakan, sebelum mengekspor, pihak Zhanhong Development Co.,Ltd yang membeli kopi arabika Cikonrng datang langsung ke kebun di Puncak Bogor yang berada diletinggian antara 1.300 sampai 1.500 MDPL.
Mereka melihat kondisi pengembangan arabika dan mendata suplay produktifitas kopi. "Ramah lingkungan atau tidak, dikelola dengan baik atau tidak, mereka mencoba kopi di sini oleh petani. Setelah mereka cocok langsung membuat kontrak," jelas Reza.
Lanjur Reza, dalam survei itu mereka mengungkapkan rasa Arabika Cikoneng yang memiliki rasa black tea (teh hitam), memiliki acidity (tingkat keasaman) rendah, dengan manis yang kuat, dan menyimpan rasa rempah bumbu masakan kayu manis, dan buah-buahan.
Ekspor ini, lanjut Reza, terwujud berkat atas kerjasama dengan AEKI Jakarta, Yayasan Kopi Nasional, dan pembinaan dari PT Astra Internasional Tbk dalam hal ini Cikoneng sebagai Desa Sejahtera Astra (DSA).
"Dan kami akhirnya bisa memanen meningkatkan produktivitas dari kebun sendiri otentik dari Cikoneng," cetusnya.
Desember 2024, lanjut Reza, para petani akan kembali panen untuk mengekspor arabika ke Taiwan. Pihak Zhanhong Development Co.,Ltd sendiri merupakan distributor terminal kopi internasional yang akan menyalurkan permintaan kopi orgin. Kopi orgin sendiri adalah kopi yang berasal dari suatu tempat yang sama.
"Mereka pasarkan ke Hongkong, Jepang, China, menjadi lokasi terminal kopi di sana, dan orgin Cikoneng memiliki harga yang tinggi di atas 10 dollar per kilo," jelasnya.
Dengan keberhasilan ekspor ini, lanjut Reza, menjadi sebuah pengakuan kualitas Arabika asal Cikoneng Bogor memiliki kualitas yang tinggi berkat pembinaan DSA dan Distanhorbun.
"Bisa menghasilkan kualitas kopi yang baik dan diterima di pasar internasional. Peran pendampingan terhadap petani juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani, di mana indikatornya apa?. Adanya keterjaminan pasar, dan meningkatnya produksi, memingkatkan pendapatan pertani," ungkap Reza.
Reze menjelaskan, Program DSA Astra menjadi stimulus yang penting dalam perjalanan keberlangsungan mengembangkan petani kopi. Petani yang telah menjadi binaan Distanhorbun dengan berbagai bantuan yang telah diberikan menjadi lebih terpacu dan produktif dengan adanya program DSA Astra. Pada akhirnya kolaborasi ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani di Kabupaten Bogor.
"Bantuan yang ada di petani bisa tersimulus terkatalis lagi dengan adanya peran Desa Sejahtera Astra meneruskan agar itu menjadi sempurna ke tujuan kesejahteraan petani," harapnya.