IHSG Diproyeksi Masih Loyo, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta, VIVA – Analis memperhitungkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rentan erkoreksi pada perdagangan pasar akhir pekan, Jumat (25/10/2024). Beberapa saham layak dicermati investor untuk raup cuan dari gap lonjakan harga.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Pergerakan indeks masih diproduksi berada di zona merah. Pada Kamis (24/10/2024), IHSG melemah sebesar 0,91 persen ke level 7.716 imbas terseret meningkatkan volume pembelian oleh investor.

Analis PT MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana membeberkan hasil risetnya di mana koreksi IHSG sudah mencapai target minimal yang diperkirakan, yakni di level 7.717. Sehingga selama belum indeks mampu break pada rentang area 7.805-7.810 sebagai target resistancenya maka IHSG diprediksi masih rawan mengalami kemerosotan.

IHSG Menguat pada Sesi I, Saham MEDC hingga MAPI Jadi Pendorong

Anjloknya IHSG akan untuk menguji area 7.636-7.676. Herditya juga memperkirakan peluang indeks menguat menuju level 7.810-7.858.

Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Lanjutan Jelang Akhir Pekan

Lebih lanjut, titik support IHSG berada pada level 7.595 dan 7.518. Sementara, area resistance berada pada level 7.810 dan 7.910.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Herditya memilih beberapa emiten sebagai rekomendasi saham potensial. Saham-saham diperhitungkan memiliki target harga relatif tinggi sehingga membawa cuan bagi investor. 

Rekomendasi Saham Potensial Cuan

PT Astra International Tbk (ASII)

Saham ASII melemah sebesar 0,47 persen ke level 5.275. Saat ini, saham ASII dipreoyeksi sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (i) dari wave [v].

Investor direkomendasikan melangsungkan aksi buy on weakness pada kisaran level 5.075-5.250. Herditya memperhitungkan target harga mampu menyentuh level 5.350 dan 5.475. Sementara titik stop loss di bawah 4.970.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)

BFI Finance.

Photo :
  • Dokumentasi BFI Finance.

Saham BFIN melesat sebesar 1,04 persen menjadi 975 meskipun masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, posisi saham BFIN diramal sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c] pada skenario hitam atau wave (iii) pada skenario merah.

Herditya menyarankan investor yang berminat dengan saham BFIN melakukan buy on weakness pada rentang area 960-975. Dengan target harga diperhitungkan berpeluang menembus level 1.000 dan 1.035. Sedangkan titik stop loss di bawah 940. 

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 

Saham BRPT merosot sebesar 1,92 persen ke level 1.020. Selama saham BRPT mampu bertahan di atas area stop loss maka posisi saat ini diprediksi sedang berada pada bagian dari wave [a] dari wave E dari wave (B) pada skenario hitam.

Investor dianjurkan melakukan aksi spec buy pada kisaran 1.000-1.020. Herditya menaksir target harga akan mencapai level 1.135 dan 1.230. Titik stop loss di bawah 980.

PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN)

Peternakan ayam petelur

Photo :
  • Istimewa

Saham CPIN melonjak sebesar 1,48 persen menjadi 5.150. Saat ini, posisi saham CPIN diramal sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i) dari wave [iii].

Herditya memprediksi target harga saham CPIN di level 5.250 dan 5.325. Sehingga investor direkomendasikan untuk buy on weakness pada kisaran 5.075-5.150. Dengan titik stop loss di bawah 4.980.
 
Artikel ini telah tayang di Investor Trust.id dengan judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 25 Oktober 2024."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya