Bursa Asia Runtuh Tertekan Anjloknya Indeks Acuan AS, Korea Selatan Lolos dari Resesi

Wisata Korea Selatan.
Sumber :
  • Freepik/mrsiraphol

Asia, VIVA – Bursa Asia dan Pasifik merosot pada pembukaan pasar, Kamis, 24 Oktober 2024. Anjloknya tiga indeks acuan Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen atas memerahnya pasar, bersamaan Korea Selatan keluar dari ancaman resesi.

Bursa Asia Perkasa, Investor Menanti Kejutan di Pasar Modal Jepang

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal-III 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 0,1 persen dari kuartal ke kuartal. Kenaikan menyusul kontraksi sebesar 0,2 persen pada kuartal-II.

Laporan PDB secara otomatis membawa Korea Selatan terhindar dari resesi teknis. Meskipun, pertumbuhan pendapatan jauh dibawah ekspektasi pasar sebesar 0,5 persen.

Dibuka Memerah, IHSG Dibayangi Koreksi di Tengah Variatifnya Bursa Asia-Pasifik

Negeri para Idol berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5 persen secara year on year (yoy). Lagi-lagi, pencapaiannya masih dibawah estimasi para ekonom yang mengharapkan kenaikan setidaknya di angka 2 persen. 

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • freepik.com/freepik
Bursa Asia Anjlok Terseret Keruntuhan Indeks Utama AS saat Pasar India Bersiap IPO Terbesar

Kabar baik dari kawasan Asia berbanding terbalik dengan pasar di AS yang sedang dilanda koreksi. Tiga indeks utama AS kompak merosot.

Dikutip dari CNBC Internasional pada Kamis (24/10/2024), Dow Jones Industrial Average mencatat kerugian selama tiga hari berturut-turut imbas hasil Treasury yang lebih tinggi. Indeks yang terdiri dari 30 saham ini melemah sebesar 0,96 persen.

Indeks S&P 500 melemeah sebesar 0,92 persen. Nasdaq Composite mengalami penurunan tertinggi, yaitu 1,6 persen.

Kondisi Wall Street memberikan pengaruh terhadap laju indeks-indeks di kawasan Asia. Mayoritas bergerak ke zona merah di awal perdagangan pasar.

Indeks Kospi tergelincir 0,32 persen setelah pengumuman PDB kuartal-III. Diikuti penurunan indeks Kosdaq sebesar 0,91 persen.

Nikkei 225 Jepang anjlok sebesar 0,68 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix turut mencatat koreksi sebesar 0,82 persen.

S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan penurunan 0,25 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan penutupan, yakni merosot dari 20.760,15 menjadi 20.513.

Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo

IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo Maksimal 5,1 Persen

Perkiraan ini tercantum dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024 yang dirilis oleh IMF. Laporan ini berjudul Policy Pivot, Rising Threats.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024