BCA Tunggu Arah Kebijakan Kredit Pemerintahan Prabowo, Daya Beli Jadi Penentu
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja menyebut, prospek pertumbuhan kredit di masa pemerintahan baru akan sangat bergantung pada kebijakan yang diambil terkait daya beli masyarakat.
Adapun Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka baru saja dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, pada Minggu, 20 Oktober 2024 kemarin.
"Ya saya pikir dalam hal ini ya kalau kita lihat pembentukan pembagian tugas menteri-menteri sudah cukup jelas. Nah ini mungkin kita tunggu policy-policynya apa. Skala prioritas yang akan dilakukan oleh pemerintah juga apa. Tentu kita akan menyesuaikan," kata Jahja dalam konferensi pers Rabu, 23 Oktober 2024.
Jahja mengatakan, pihaknya tidak mengharapkan adanya kebijakan yang langsung mendorong kredit dalam waktu singkat. Sebab hal itu akan bergantung pada daya beli masyarakat.
"Kita juga enggak expect bahwa harus ada policy-policy yang langsung mendorong kredit ya. Karena kredit bagaimanapun juga tergantung daya beli," katanya
Dia menjelaskan, daya beli masyarakat akan ditentukan oleh volume penjualan berbagai sektor usaha. Sehingga nantinya akan menciptakan kebutuhan akan kredit. Ketika penjualan meningkat, perusahaan-perusahaan akan membutuhkan pinjaman untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi.
Menurutnya, kredit tidak selalu bergantung pada penurunan suku bunga. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa di masa lalu, kenaikan suku bunga tidak menghambat pertumbuhan kredit.
"Terbukti kalau beberapa masa lalu bunga naik kredit malah naiknya bagus. Bukan bunga turun untuk kreditnya naik kencang. Jadi karena ada semacam disparitas antara kredit dengan bunga tidak secara langsung," jelasnya.
Meski demikian, Jahja mengakui bahwa untuk kredit konsumen seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), suku bunga masih berpengaruh terhadap elastisitas kredit.
“Kalau KPR, KKB itu tool untuk kredit konsumen, itu memang lebih kelihatan elastisitas kredit terhadap bunga,” imbuhnya.