5 Prinsip Dasar Asuransi Syariah, Nasabah Dapat Berkah Dunia dan Akhirat
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Produk dan layanan perbankan syariah semakin diminati masyarakat muslim. Salah satunya asuransi syariah yang memberikan perlindungan finansial sekaligus menawarkan ketenangan hati karena sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.Â
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan aset keuangan syariah mencapai Rp2.756,45 triliun hingga Juni 2024. Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebanyak 12,48 persen secara year on year (yoy).
Data tersebut menunjukkan meningkatnya minat masyarakat t terhadap penggunaan produk dan layanan keuangan berdasarkan prinsip syariah. Salah satunya asuransi syariah yang mengedepankan prinsip kebaikan dan tolong menolong.
Ekonom dan Konsultan Syariah Ir. Adiwarman Azwar Karim, SE., MBA., MAEP., mengatakan sebagai muslim sejati seyogyanya hidup dengan melakukan prinsip-prinsip Islam termasuk dalam memilih produk keuangan. Nilai yang dimaksud adalah kesederhanaan, berkecukupan, dan kebermanfaatan bagi orang lain.
"Sebagai muslim, tentunya kita ingin sejahtera di dunia sekaligus akhirat bahagia. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita perlu hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Nilai-nilai ini perlu ditanamkan sejak dini oleh orang tua di keluarga dalam keseharian, untuk mewujudkan hidup yang penuh berkah," ujar Adiwarman yang dikutip dari keterangan resmi Prudential Syariah pada Kamis (24/10/2024).
Adiwarna menyampaikan pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen keuangan syariah turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Sejalan dengan Adiwarman, Rina Elvi Roza selaku Chief Actuary Officer Prudential Syariah mengutarakan komitmen perusahaan berkomitmen untuk menyelaraskan asuransi syariah dengan kehidupan masyarakat tanah air.
“Prudential Syariah berkomitmen untuk membuat asuransi syariah semakin dekat dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa asuransi syariah memiliki prinsip-prinsip yang sangat indah dan dekat dengan masyarakat Indonesia, misalnya adanya dana tabarru yang menjadi pool fund yang kegunaannya untuk saling tolong menolong," ucap Rina.
Seperti yang dijelaskan Adiwarman dan Rina, implementasi asuransi syariah memiliki nilai-nilai yang bertujuan untuk membawa keberkahan bersama. Dikutip dari keterangan Prudential Syariah, berikut prinsip dasar asuransi syariah yang menjanjikan keberkahan yang dapat nasabah peroleh.
Prinsip Bebas Riba
Prinsip dasar yang utama adalah sesuai dengan syariat Islam. Asuransi syariah memastikan setiap transaksi bebas dari Riba, Gharar dan Maysir. Ini menjadikan asuransi syariah sebagai salah satu perlindungan yang sesuai dengan nilai-nilai agama.Â
Prinsip Tabarru dan Ta'awun
Perpaduan prinsip Tabarru (sumbangan) dan ta'awun (kerjasama mutual) mendorong individu untuk berkontribusi ke dalam dana bersama, membantu mereka yang mengalami musibah kerugian. Sehingga terdapat adanya tolong menolong antar Peserta dan mendorong tanggung jawab bersama.
Prinsip Pembagian Surplus secara Merata
Setiap surplus dari dana tabarru akan dibagikan kepada peserta. Model pembagian surplus ini memungkinkan peserta untuk mendapatkan manfaat finansial lebih dari sekadar perlindungan terhadap risiko.
Prinsip Transparansi
Perusahaan asuransi syariah sebagai pengelola diwajibkan untuk menjaga transparansi dalam operasional dan transaksi keuangan perusahaan. Peserta mendapatkan pemahaman yang jelas tentang bagaimana kontribusi dikelola dan dibagikan, sehingga membangun kepercayaan dan keadilan dalam sistem.
Prinsip Kesejahteraan Sosial
Asuransi syariah sejalan juga mengadopsi prinsip kesejahteraan sosial yang menjadi tanggung jawab sosial perusahaan. Di mana mengedepankan kesejahteraan individu dan juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Caranya dengan mendorong saling tolong menolong dan inisiatif amal, asuransi syariah membina budaya tanggung jawab sosial dan kasih sayang.