Persaingan Makin Ketat, Intip Strategi Unilever Genjot Kinerja Bisnis

Logo Unilever.
Sumber :
  • Unilever.co.uk

Jakarta, VIVA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merilis hasil kinerja bisnis Year to Date (YTD) hingga September atau kuartal III-2024. Perusahaan tetap mencatatkan laba positif meski menghadapi tantangan ekonomi dan industri yang ketat.

Aktivitas Operasional JIIPE Tetap Stabil Pasca Insiden di Smelter PT Freeport Indonesia

Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap, menegaskan pentingnya langkah-langkah pemulihan yang telah diambil oleh Perseroan. Sejumlah strategi bisnis untuk menggenjot kinerja pun diterapkan.

"Dari hasil kinerja tahun berjalan ini terlihat bahwa kami sedang menavigasi situasi penuh tantangan, dan kami memahami dengan jelas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya,” ujar Benjie dalam telekonferensi, Rabu, 23 Oktober 2024.

Kinerja CFO Moncer hingga Punya Premi Jumbo, BRI Insurance Raih Apresiasi

“Sembari terus beradaptasi pada lanskap pasar yang terus berkembang pesat, kami tetap fokus menghasilkan inovasi yang berkualitas dan konsisten untuk konsumen kami," ujarnya.

Selain itu, Benjie menambahkan bahwa Unilever terus melakukan penyesuaian yang diperlukan, baik dalam hal inovasi produk maupun efisiensi operasional.

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 3 Triliun di Kuartal III-2024, Anjlok 28%

 "Kami sedang dalam tahap melakukan penyesuaian yang diperlukan, mulai dari menyempurnakan ragam produk untuk konsumen, hingga memperkuat efisiensi operasional kami; dengan menggunakan perspektif jangka panjang sebagai panduan,” ungkapnya.

Direktur Utama Unilever Indonesia, Benjie Yap, dalam telekonferensi pers, Rabu, 23 Oktober 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Meski demikian dia menyampaikan diperlukan waktu untuk melihat dampak dari penyesuaian ini, Dia pun  dengan kemampuan perusahaan untuk memulihkan dan menumbuhkan kinerja.

“Perseroan berkomitmen untuk bangkit lebih kuat, lebih tangguh, dan siap untuk meraih peluang masa depan," tambahnya.

Sementara itu, sejumlah analis telah memperbarui target harga saham UNVR menjelang rilis laporan keuangan kuartal III-2024. Berdasarkan data dari Bloomberg Terminal, mayoritas analis menyarankan untuk menahan saham Unilever, dengan target harga 12 bulan ke depan dipatok pada Rp2.519 per saham, yang mencerminkan potensi return sebesar 8,6 persen dari harga penutupan saham UNVR pada Rp2.320 per 22 Oktober 2024.

Di tengah tantangan penurunan laba pada semester pertama, sejumlah analis juga memproyeksikan peningkatan laba hingga 2026, seiring dengan efisiensi operasional dan peningkatan permintaan di segmen-segmen kunci seperti perawatan pribadi, produk rumah tangga, dan makanan.

Analis juga memperkirakan laba operasional UNVR akan tumbuh 3 persen secara tahunan hingga 2026, didorong oleh penurunan harga input dan peningkatan skala ekonomi, yang diproyeksikan akan menghasilkan margin operasi sebesar 17,4 persen pada 2026, naik 70 basis poin dari tahun 2023.

Dengan capaian profit positif hingga September 2024, serta strategi yang berfokus pada peningkatan daya saing, efisiensi biaya, dan inovasi produk, PT Unilever Indonesia Tbk optimis dapat terus tumbuh di tengah tantangan pasar yang semakin kompetitif dan siap menghadapi peluang di masa depan.

Sebelumnya, Unilever melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 27,4 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 3 triliun di kuartal III-2024. Perolehan laba bersih itu turun 28,15 persen, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu dengan laba mencapai Rp 4,18 triliun.

Capaian kinerja UNVR kuartal III-2024 itu dikontribusikan oleh penjualan segmen dalam negeri, yang meraup Rp 26,63 triliun atau melemah 9,89 persen secara yoy. Sementara penjualan ekspor terkoreksi 17,45 persen secara year-on-year menjadi Rp 785,7 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya