Bos BCA Proyeksikan BI Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.
Sumber :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

Jakarta, VIVA – Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 0,25 persen atau 25 basis poin (bps).

Bagaimana Ketidakpastian Geopolitik Mempengaruhi Kebijakan Suku Bunga Indonesia? Pahami Disini!

Jahja mengatakan, negara-negara di dunia dalam mengambil kebijakannya mengacu pada Bank Sentral Amerika Serikat atau the Fed. Dalam pembicaraan terakhir, the fed diperkirakan akan menurunkan sebesar 0,25 persen atau 0,5 persen.

"Kalau asumsi mereka turunkan 0,5 persen mungkin kalau memang BI Rate akan turun paling-paling 50 persen dari itu, 0,25. persen. Tapi tentunya BI punya kebijaksanaan sendiri," ujar Jahja dalam konferensi pers Rabu, 23 Oktober 2024.

Kata Gubernur BI soal Peluang Turunkan Suku Bunga: Dulu Agak Lebar, Sekarang Terbatas

Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jahja menuturkan, dalam menentukan arah kebijakannya BI kan melihat likuiditas di pasar, salah satunya nilai tukar rupiah. Dia menilai, bila mata uang rupiah masih di bawah Rp 16.000, BI akan kembali memangkas BI Rate.

Gubernur BI Prediksi Ekonomi Dunia Bakal Melambat dan Inflasi Tinggi Dipicu Kebijakan Tarif AS

"Kalau seperti sekarang masih di bawah Rp 16.000 mungkin masih ada kemungkinan untuk menurunkan misalnya 0,25 persen. Tapi kalau seandainya kurs itu mendekati Rp 16.000 misalnya maka mungkin apakah itu akan dipertahankan atau tidak tentu BI mempunyai yardstick yang lebih banyak daripada kacamata kita yang hanya pengamat umum," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajiyo menyatakan, penurunan suku bunga atau BI Rate ke depan tidak hanya berpedoman terhadap arah kebijakan The Fed atau Federal Reserve AS.

Perry mengatakan, saat ini arah dan sikap BI masih tetap sama, yakni pro-stability dan pro-growth atau mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Namun Perry mengatakan, BI tetap mencermati ruang penurunan BI Rate, dengan mempertimbangkan perkembangan inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi. 

Perry pun meminta berbagai pihak untuk bersabar terkait penurunan BI Rate ini. Dia juga enggan menyampaikan besaran dan kapan waktu pemangkasan BI Rate selanjutnya. 

“Sabar, arahnya memang kami masih melihat ruang penurunan suku bunga ke depan, masalah timing dan magnitude, kami akan mengukur data independent,” ujar Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya