Bos BCA Sebut Sri Mulyani Ada di Kabinet Prabowo Beri Keyakinan Investor Asing

Menkeu Sri Mulyani dan 3 Wamennya.
Sumber :
  • @smindrawati.

Jakarta, VIVA – Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja menyebut kembalinya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan kabinet Presiden Prabowo memberikan dampak positif bagi pasar. Sebab Sri Mulyani dinilai memiliki kemampuan untuk mengelola perekonomian.

Bos BCA Proyeksikan BI Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps

Jahja meyakini, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran akan mendukung perbankan. Hal ini tercermin dari formasi kabinetnya yang masih diduduki oleh Sri Mulyani.

"Kalau kita lihat ya misalnya dari segi menteri, terutama bidang keuangan itu dipertahankan misalnya Ibu Sri Mulyani, disitu ada wamennya Pak Suahasil, kemudian ada Pak Anggito yang juga orang departemen keuangan yang cukup lama, Mas Tommy dengan nama keluarga Djiwandono. Yakin punya kemampuan untuk mengelola dari segi perekonomi," ujar Jahja dalam konferensi pers Rabu, 23 Oktober 2024.

BCA Cetak Laba Bersih Rp 41,1 Triliun Kuartal III-2024, Intip Sumber Cuannya

Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jahja mengatakan, dengan adanya Sri Mulyani beserta tiga wakil menterinya telah memberikan dampak positif terhadap investor asing. Sebab, nama-nama tersebut dinilai memiliki kebijakan dan kinerja yang baik.

Daftar Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Sri Mulyani Pegang Jabatan Terlama Sejak Era Reformasi

"Jadi ini suatu hal yang sangat positif di kacamata investor asing, kenapa? Karena kalau orang asing melihat nama-nama baru yang asing sama sekali, nomor satu jual nah itu bon namanya saham itu jual dulu. Nanti kalau dilihat kebijakan yang bagus, kinerja yang bagus, baru mereka beli lagi," terangnya.

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dok: Instagram Sri Mulyani)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dari kacamata investor asing terang Jahja, Sri Mulyani sudah memberikan performa yang baik. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang mampu ada di level 5 persen, hingga berhasil mengendalikan inflasi di situasi krisis.

"Nah saya rasa dengan tim yang baru, ini cukup membuat keyakinan dan kemantapan dari para investor untuk tidak sembarangan take action dalam hal adanya pemerintahan baru," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya