Rupiah Loyo Tertekan Memanasnya Timur Tengah hingga Pernyataan The Fed soal Suku Bunga Acuan
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa
Jakarta, VIVA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin, 22 Oktober 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 58 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp 15.562 per dolar AS.Â
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.465 per dolar AS.Â
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini seiring dengan indeks dolar AS sudah mendekati 104, atau lebih tinggi dari pergerakan pagi sebelumnya yang di kisaran 103,40.
"Masih kuatnya dolar AS ini bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini terhadap dolar AS," ujar Ariston kepada VIVA Selasa, 22 Oktober 2024.Â
Ariston mengatakan, dua petinggi the Fed Neil Kashkari dan Jeffrey Schmid juga menyiratkan bahwa pemangkasan suku bunga tidak akan dalam lagi.Â
"Ini menurunkan ekspektasi pemangkasan yang lebih besar sehingga mendorong penguatan dolar AS lagi," ujarnya.
Selain itu terang Ariston, penguatan dolar AS juga ditopang oleh ketegangan Timur Tengah yang meninggi. Sehingga memicu pasar khawatir dengan perang baru terutama antara Israel dengan Iran.
Di samping itu, Ariston menilai kabinet baru saat ini masih memberikan sentimen positif ke rupiah. Sebab menteri ekonomi mayoritas ada si kabinet sebelumnya.Â
"Sehingga pasar melihat keberlanjutan di pemerintahan yang baru," jelasnya.Â
Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar berpotensi melemah ke arah Rp 15.550. Sedangkan potensi support di sekitar Rp 15.430.