Gelar Sertijab di Bappenas, Rachmat Pambudy Sebut Sudah Lama Jadi Fans Suharso Monoarfa

[dok. Proses Serah Terima Jabatan antara Suharso Monoarfa dan Rachmat Pambudy sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas Periode 2024-2029 di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menggelar prosesi serah terima jabatan (sertijab), dari Suharso Monoarfa ke Rachmat Pambudy selaku Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2024-2029.

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

Beleid pengangkatan Rachmat Pambudy sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas tersebut yakni Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 133/P Tahun 2024 Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.

Saat melakukan serta terima jabatan dengan Suharso Monoarfa, Rachmat pun mengakui bahwa dirinya sudah lama 'ngefans' dengan sosoknya bahkan ketika sejak di masa perkuliahan.

Ekonomi Tumbuh Stagnan 5 Persen, Bappenas: Indonesia Harus Keluar dari Middle Income Trap

"Saya tidak menyangka perjalanan hidup saya akhirnya harus melalui kepemimpinan Bapak (Suharso Monoarfa) yang luar biasa," kata Rachmat di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin.

Rachmat Pambudy

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari
Pemerintah akan Lanjutkan Fondasi Kuat Pembangunan Nasional Warisan Jokowi

Dia mengaku sebenarnya sudah lama mengamati perjalanan Suharso Monoarfa, bukan hanya secara pribadi melainkan juga dalam hal pemikirannya. "Bahkan sejak beliau masih mahasiswa, saya ikuti perjalanannya. Tapi benar-benar tidak menduga kalau saya harus di sini mengenal beliau lebih lanjut," ujarnya.

Rachmat pun menceritakan awal mulanya ditunjuk sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas oleh Presiden Prabowo Subianto. Pada 6 Agustus 2024, Dia mengaku dipanggil oleh Prabowo, yang langsung mempercayakannya sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas menggantikan Suharso Monoarfa.

Maka mulai saat itulah Rachmat mengaku jika dirinya langsung mempelajari sejarah panjang Kementerian PPN/Bappenas, sejak era kemerdekaan hingga periode pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

Yakni ketika Bappenas masih bernama Dewan Perancang Negara (1952) dan dipimpin oleh Djuanda Kartawidjaja, hingga akhirnya berhasil menorehkan catatan panjang untuk mengisi sejarah emas Indonesia dan dunia.

Rachmat Pambudy

Photo :
  • si-london2010.org

"Ternyata tinta emas dunia bukan hanya diberikan oleh catatan yang dikerjakan oleh Bapak Djuanda yang sekaligus Perdana Menteri, tapi ternyata setiap Kepala Bappenas, setiap pimpinan Bappenas memberikan torehan tinta emas yang benar-benar menjadi bagian dari landasan perjuangan kita untuk mencapai Indonesia Emas," kata Rachmat.

Pada kesempatan yang sama, Suharso Monoarfa berharap Rachmat Pambudy benar-benar mampu mengorkestrasi seluruh rencana pembangunan nasional, demi mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dirinya, selama bertugas menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas.

“Terima kasih atas semua dukungan dari tukang parkir sampai dengan eselon I sepanjang saya ada di Bappenas. Saya berterima kasih pada mereka semua, termasuk yang mengambil foto, termasuk yang bawa acara, termasuk yang memandu musik kita bernyanyi lagu Indonesia Raya, dan semua yang menyajikan makanan, membersihkan tempat tidur," kata Suharso.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya, atas nama saya pribadi dan atas nama keluarga. Saya mohon maaf apabila saya tidak mampu merepresentasikan yang baik dari anda semua," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya