Dongkrak Daya Saing, RI Fokus Hilirisasi 29 Komoditas di 8 Sektor
- Tangkapan layar.
Jakarta, VIVA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, Indonesia fokus untuk melakukan hilirisasi pada 8 sektor dan 29 komoditas. Hal ini dilakukan agar Indonesia memiliki daya saing di kancah global.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ikhwan mengatakan, pihaknya pun telah membuat roadmap atau peta jalan hilirisasi untuk 8 sektor dan 29 komoditas.
"Dari Kementerian Investasi kita sudah memproduksi yang namanya roadmap hilirisasi, adalah hilirisasi atas 8 sektor dan 28 komoditi yang Indonesia sangat kuat," ujar Ikhwan dalam The Interview bersama VIVA dikutip Kamis, 17 Oktober 2024.
Ikhwan menjelaskan, salah satu komoditas yang akan dilakukan hilirisasi adalah rumput laut. Komoditas ini nantinya bisa berkontribusi untuk industri makanan, kosmetik, dan industri farmasi.
"Dari ketiga ini kita mau menerapkan yang mana teknologi apa yang bisa kita terapkan. Sehingga produknya yang terbaik bisa diberikan kepada sektor kosmetik misalnya dan juga makanan dan seterusnya," ujarnya.
Dia menyebut, bila komoditas yang ada sudah bisa dipetakan, pemerintah akan mengetahui target pasar dari komoditas tersebut.
"Kita petakan juga teknologi yang sudah dimiliki di dalam negeri sambil melihat gap analisisnya dengan teknologi yang terkini untuk mengejar efisiensi tadi, sehingga daya saingnya bagus," jelasnya.
Untuk selanjutnya jelas Ikhwan, kementerian teknis dan pelaku usaha yang akan melanjutkan untuk menghadirkan ekosistem yang mampu menciptakan daya saing bagi Indonesia.
"Selebihnya kementerian teknis dan pelaku usaha berkontribusi untuk bisa menghadirkan ekosistem tadi ada di Indonesia. Sehingga kita punya daya saing yang luar biasa untuk memenangkan itu. Salah satunya yang sudah pasti adalah karena kedekatan dengan sumber daya alam itu sudah memberikan efisiensi yang luar biasa kalau yang lainnya kita hadirkan lagi maka saya yakin kita punya kemampuan untuk bersaing," imbuhnya.