Jakarta dan Jawa Barat Kuasai Perolehan Investasi di Kuartal III-2024
- Yeni Lestari/VIVA.
Jakarta, VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyampaikankan bahwa DKI Jakarta dan Jawa Barat masih menjadi provinsi dengan realisasi investasi langsung terbesar di Indonesia pada kuartal III-2024.
Dia merinci, total investasi langsung yang diraih DKI Jakarta adalah sebesar Rp 71,35 triliun, dengan porsi sekitar 16,54 persen. Kemudian Jawa Barat memperoleh investasi sebesar Rp 56,58 triliun atau sekitar 13,11 persen.
Kemudian, posisi itu diikuti oleh Jawa Timur dengan realisasi investasi sebesar Rp 39,69 triliun atau 9,2 persen, Sulawesi Tengah Rp 38,79 triliun atau 8,99 persen, dan Banten dengan realisasi investasi sebesar Rp 25,19 triliun atau 5,84 persen.
"Investasi di luar Pulau Jawa berkontribusi lebih besar dibanding investasi di Jawa, yakni 50,7 persen berbanding 49,3 persen," kata Rosan dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III-2024 dan 10 Tahun Capaian Investasi di Era Presiden Jokowi, Selasa, 15 Oktober 2024.
Data BKPM mencatat, investasi di luar Pulau Jawa mencapai sebesar Rp 218,78 triliun, atau naik 14,16 persen secara year-on-year (yoy). Sementara investasi di Pulau Jawa mencapai sebesar Rp 212,7 triliun, atau meningkat sekitar 15,92 persen.
Data yang sama juga menunjukkan bahwa realisasi investasi langsung di kuartal III-2024 mencapai sebesar Rp 431,5 triliun, atau naik 15,3 persen (yoy) dan 0,72 persen secara Quarter-to-quarter (Q-to-Q). Rosan menambahkan, realisasi investasi ini mencapai sekitar 26,15 persen dari target Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sebesar Rp1.650 triliun.
"Angka ini tercatat 33,36 persen dari target Rp 1.239 triliun, dari target renstra (rencana strategis)," kata Rosan.
Selain itu, mantan Ketua Umum Kadin ini juga menyampaikan bahwa realisasi penanaman modal asing (PMA) telah mencapai 53,92 persen atau sebesar Rp 232,65 triliun, naik 18,55 persen (yoy). Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai sebesar Rp 198,83 triliun, atau tumbuh 11,62 persen (yoy).
"Dan yang terpenting, kinerja investasi langsung ini telah mampu menyerap tenaga kerja mencapai sebanyak 650.172 orang," ujarnya.