Adhi Karya Cetak Laba Bersih Rp 69,32 Miliar hingga Kuartal III-2024

Adhi Karya
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 69,32 miliar per 30 September 2024. Angka tersebut meroket 194 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 23,53 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim yang disampaikan ADHI melalui Keterbukaan Informasi BEI, pendapatan usaha tercatat mencapai Rp 9,16 triliun, atau anjlok 19,93 persen dari posisi yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 11,44 triliun.

"Laba per saham dasar naik menjadi Rp 8,25 per saham, dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,80 per saham," kata manajemen ADHI dalam keterangannya, Selasa, 15 Oktober 2024.

Kontraktor MRT Malaysia saat kunjungi Precast Adhi Karya di Sentul, Bogor.

Photo :
  • dok. Adhi Karya

Sementara beban pokok pendapatan sebesar Rp 8,29 triliun, turun signifikan dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 10,32 triliun. "Laba kotor tercatat Rp 863,58 miliar, atau anjlok 22,52 persen dari posisi sama tahun lalu Rp1,11 triliun," ujarnya.

Selain itu, beban penjualan tercatat mencapai Rp 9,66 miliar, turun dari sebelumnya Rp 9,69 miliar. Beban umum dan administrasi Rp 598,48 miliar, atau naik dari sebelumnya di Rp527,67 miliar. Total beban usaha Rp 608,14 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 537,36 miliar.

Selanjutnya, laba usaha tercatat sebesar Rp 255,43 miliar, atau turun dari posisi yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 582,44 miliar. Untuk bagian laba ventura bersama yakni Rp 568,78 miliar, atau naik dari sebelumnya Rp 277,61 miliar. B

Lalu bagian rugi entitas asosiasi yakni Rp 7,89 miliar dari sebelumnya Rp 2,28 miliar. Di sisi lain, beban keuangan Rp 602,83 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 583,47 miliar. Pendapatan lainnya Rp 83,30 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 70,67 miliar. Sementara beban pajak penghasilan final Rp 202,49 miliar, turun dari sebelumnya Rp 244,94 miliar.

Wamildan Tsani Ungkap Arahan Khusus Prabowo soal Pengembangan Garuda Indonesia

Laba sebelum pajak Rp 110,03 miliar, naik sebelumnya Rp 100,03 miliar. Beban pajak penghasilan tidak final Rp 17,52 miliar, naik dari Rp 10,53 miliar. Selanjutnya, laba tahun berjalan sebesar Rp 92,51 miliar, atau naik dari sebelumnya Rp 79,42 miliar. 

Tak hanya itu, ekuitas terakumulasi tercatat mencapai Rp 9,31 triliun, atau naik dari akhir tahun 2023 yang senilai Rp9,21 triliun. Total liabilitas Rp 25,30 triliun, turun signifikan dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 31,27 triliun. Terakhir, jumlah aset tercatat Rp 34,61 triliun, atau turun signifikan dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 40,49 triliun.

Reputasi Whitelist Harus Dijaga, PT BKI Ajak Terus Tingkatkan Kualitas Kapal Berbendera Indonesia
Maya Watono

Erick Thohir Tunjuk Maya Watono Jadi Direktur Utama InJourney

Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan Maya Watono sebagai Direktur Utama Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024