Anindya Bakrie Terima Innovative Leadership in Electric Transportation Award
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) Anindya Novian Bakrie berhasil mendapatkan penghargaan 'Innovative Leadership n Electric Transportation Award'. Pengharagaan atau awards ini diberikan langsung malam ini.
Adapun pemberian awards dilakukan di Gedung Auditorium Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan pada Senin 14 Oktober 2024. Acara pemberian penghargaan itu diberikan dalam acara Repnas Sustainability Energy Awards.
"Saya berterima kasih diberikan penghargaan untuk Innovative Leadership in Electric Transportation Award," ujar Anindya Bakrie di Gedung Bank Mega, Jakarta Selatan.
Anindya dalam sambutannya menjelaskan, transportasi itu sebagian besar penyumbang emisi karbon untuk Indonesia. Menurutnya, seperempat udara Indonesia dihasilkan dari transportasi.
"Jadi emisi karbon yang ada di udara 1/4 itu memang dari transportasi publik. Dari transportasi secara umum Dan transportasi publik itu kira-kira setengahnya," kata Anindya.
Maka itu, Anindya memiliki trobosan mengeluarkan transportasi yang tidak menggunakan bahan bakar berupa gas atau minyak.
Ia memiliki trobosan yakni berupa VKTR, yang mana transportasi itu hanya menggunakan listrik. Artinya, VKTR sudah menjadi salah satu transportasi yang sudah mengurangi polusi.
"Artinya salah satu cara yang memang kami lakukan dalam satu perusahaan yang namanya VKTR ialah membenahi bus listrik mengapa?Karena tadi memang ini adalah transportasi publik yang banyak sekali emisinya," kata Anindya.
"Jadi bukan saja hanya yang mampu membeli kendaraan bermotor Ataupun roda empat, tapi semua bisa merasakan apa manfaatnya kendaraan listrik ini," lanjutnya.
Ketua Umum KADIN Indonesia itu, menjelaskan manfaat dari VKTR ini yakni dari penggunaannya. VKTR dalam penggunaannya tidak memiliki bau dan lebih bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
"Tentu manfaat daripada penggunanya jelas tidak berbunyi, tidak berbau dan manfaat bagi operatornya juga lebih murah untuk melaksanakan operasionalnya," ucap dia.
"Dan manfaat bagi Indonesia besar karena subsidi bahan bakar menjadi turun. Dan tentu banyak yang tidak tahu bahwa penyakit-penyakit respiratori itu sangat tinggi Bahkan sampai jumlahnya 1 miliar dolar setahun dari BPJS Jadi banyak sekali manfaatnya," tukasnya.