Cara Mudah Bangun Dana Pensiun, Gen Z dan Millennial Wajib Tahu!

Dana Pensiun
Sumber :
  • guy2men/stock.adobe.com

Jakarta, VIVA – Dana pensiun jadi instrumen penting dalam mencapai financial freedom yang menjadi dambaan banyak orang, termasuk generasi Z dan millennial. Dengan begitu, Anda dapat mempertahankan standar hidup yang sama di masa mendatang. 

Masa pensiun mungkin terasa masih jauh, tapi mempersiapkannya sejak dini adalah langkah bijak. Namun, semakin cepat Anda mulai menabung maka semakin besar pula manfaat yang Anda dapatkan di masa depan. 

Sebagaimana Raditya Dika yang sudah memikirkan dana pensiun sejak usia muda saat dirinya mempunyai penghasilan pertama kali. Pilihan ini mengacu pada konsep 4% rule dalam mewujudkan kebebasan finansial. 

Komika kondang sukses mencapai target dana pensiunnya di umur 35 tahun sekaligus menandai dirinya mewujudkan kebebasan finansial. Raditya Dika juga mengklaim dirinya tidak akan miskin lantaran mempunyai tabungan pensiun tersebut.

Ilustrasi Financial Freedom

Photo :
  • freepik.com/freepic.diller

Di samping itu, tabungan pensiun jadi instrumen fundamental guna melindungi kekayaan akibat dampak inflasi yang menyebabkan penurunan nilai riil uang. Jadi Anda bisa tetap bisa menjalani hidup dengan sejahtera di masa mendatang.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah proaktif sejak dini. Jangan khawatir, membangun dana pensiun tidak sesulit yang kamu bayangkan.

Dikutip dari Economic Times, berikut saran yang dapat gen Z dan Milenial lakukan untuk membangun dana pensiun dengan mudah. Simak ulasan berikut ini.

1. Berinvestasi di Saham 

Ilustrasi Investasi Jangka Panjang

Photo :

Investasi pada ekuitas atau saham dinilai mampu mengatasi inflasi sekaligus menawarkan laba riil dari waktu ke waktu. Saham dianggap mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dan imbal hasil (return) tahunan yang cukup besar sehingga bisa menutupi inflasi.

Investasi saham efektif untuk tujuan jangka panjang di mana hal ini relevan bagi kalangan gen Z dan Millennial. Apalagi yang baru memulai kariernya. 
 
2. Melakukan Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio jadi langkah untuk memaksimalkan Anda membangun dana pensiun dengan cepat. ara ahli menyarankan untuk menyebarkan investasi Anda ke saham sebesar 30 persen, obligasi 30 persen, real estate atau properti sebanyak 30 persen, dan sisanya dalam bentuk uang tunai dan emas.

Hal ini akan membantu meminimalkan risiko dan tetap memperoleh keuntungan yang baik, terutama selama inflasi tinggi. Namun, Anda perlu melakukan konsultasi untuk menentukan besaran dana yang sesuai dengan latar belakang keuangan dalam meminimalisir efek inflasi sekaligus meraup cuan jumbo.

3. Obligasi Jadi Alternatif Investasi yang Tepat

Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos

Ilustrasi Obligasi

Photo :
  • Facebook/Guaranty Trust

Obligasi jadi instrumen investasi lain yang dinilai cukup menguntungkan dalam membangun dana pensiun. Alasannya, saat inflasi tinggi maka obligasi membantu memperoleh keuntungan besar dalam jangka pendek. 

OJK Terpilih Jadi Anggota Komite Eksekutif Organisasi Dana Pensiun Dunia

Tingkat inflasi yang semakin melonjak selaras dengan kenaikan suku bunga. Alhasil, obligasi menjadi cara yang tepat untuk memperoleh penghasilan tambahan dalam jangka pendek.

4. Buat Anggaran yang Realistis

Inflation Anxiety Bikin Gak Tenang? Ini 7 Tips Ampuh untuk Mengatasinya

Tidak dipungkiri bahwa harga-harga semakin naik sehingga pentingnya penyesuaian anggaran pengeluaran bulanan yang lebih relevan. Anda perlu mengevaluasi pembengkakan biaya yang mungkin terjadi supaya tidak memberatkan kondisi keuangan.

Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan kebutuhan seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Selanjutnya, sisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan pensiun.

5. Cari Penghasilan Tambahan

Jika Anda memiliki keahlian tertentu maka jangan ragu untuk mencari side hustle guna memperoleh penghasilan tambahan. Misalnya, dengan menjadi freelancer, membuka bisnis kecil-kecilan, atau menjual produk buatan sendiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya