Jokowi Pastikan Ini soal Kenaikan Tujangan Kinerja Pegawai Kementerian ESDM
- Setpres
Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal nasib kenaikan tunjangan kinerja (tukin) pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jokowi mengatakan bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terus mendorongnya untuk menandatangani kenaikan gaji pegawainya.
Namun, Kepala Negara ini mengaku, hingga saat ini rancangan Peraturan Presiden soal tunjangan kinerja Kementerian ESDM belum sampai di mejanya.
"Pak menteri (ESDM) ini bolak-balik mendorong saya, menanyakan ke saya nggak sekali dua kali. Saya akan tanda tangan kalau barang itu sampai di meja saya," ujar Jokowi dalam agenda Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 79 Kamis, 10 Oktober 2024.
Namun Jokowi memastikan, bila rancangan Peraturan Presiden mengenai tunjangan itu sudah ada di mejanya, akan langsung ditandatanganinya.
"Sampai malam ini belum, belum sampai di meja saya tetapi memang sudah sedikit lagi. Jadi begitu sampai di meja saya, akan saya tanda tangani yang namanya tunjangan tadi," katanya.
"Saya sebetulnya bisa saja bisa ngomong sudah saya tandatangani, tapi saya nggak mau, memang belum, saya harus ngomong apa adanya, belum saya tandatangani, belum sampai di meja saya," sambungnya.
Jokowi mengatakan, Bahlil merupakan sosok yang sangat lincah dalam meminta kenaikan tunjangan Kementerian ESDM. Pasalnya hampir tiap pertemuan dengannya Bahlil bertanya soal kenaikan tunjangan tersebut.
"Dan memang Pak Menteri ESDM ini sangat lincah sekali barangnya di sini didorong, di sini didorong. Selalu tanya ke saya, sudah Pak? Tadi siang ketemu, sudah pak? Belum. Memang belum," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berjanji untuk menaikkan tunjangan kinerja (tukin) para pegawai Kementerian ESDM. Itu dilakukan karena pegawai Kementerian sudah bekerja keras memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Bahlil menjelaskan, banyak dari pegawai Kementerian ESDM yang harus bekerja di pelosok-pelosok daerah di Indonesia, bahkan di bawah gunung-gunung berapi.
"Saya tahu Bapak-Ibu semua sudah bekerja keras, tetapi pemerintah mungkin belum memperhatikan kesejahteraan Bapak-Ibu secara baik," kata Bahlil dalam sambutan di upacara peringatan hari jadi ke-79 Pertambangan dan Energi di Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024.
Janjinya ini ditegaskan Bahlil, karena mengakui bahwa kerja keras pegawai Kementerian ESDM belum diberikan imbal balik yang setara oleh pemerintah. Karenanya, sebelum masa pemerintahan Presiden Jokowi saat ini berakhir, Bahlil mengatakan bahwa kenaikan tukin itu akan segera direalisasikan.
"Izinkan saya lewat kesempatan yang berbahagia ini, saya berjanji kepada Bapak-Ibu semua, saya mohon doanya kiranya bisa mendapat tambahan Tukin sebelum berakhir masa pemerintahan yang ada. Ini doa kita bersama dan perjuangan kita bersama," ujar Bahlil.
Terlebih, upaya menaikkan tukin pegawai itu menurutnya setara dengan kontribusi Kementerian ESDM, yang menjadi penyumbang pendapatan negara berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Rp 350 triliun dalam setahun.
"Ini kan setiap tahun itu (Kementerian ESDM menyumbang) Rp 300-Rp 350 triliun untuk PNBP. Jadi kalau karyawan kami kesejahteraannya tidak diperhatikan, ya susah. Karena ini bagian daripada memacu kinerja mereka, tapi juga harus kita perhatikan kesejahteraannya," kata Bahlil.