Prabowo Targetkan Kedaulatan Energi, Bahlil: Perlu Terobosan Naikkan Lifting Migas

[dok. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di acara The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibitions (IIGCE) 2024, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan, guna mendukung kedaulatan energi nasional, diperlukan sejumlah terobosan untuk mendongkrak lifting minyak dan gas serta energi ramah lingkungan (green energy) di Tanah Air.

Dukung Prabowo Ubah Skema Subsidi Energi, Pimpinan MPR: Agar Tepat Sasaran

Bahlil mengatakan, sebagai salah satu program utama Presiden Terpilih Prabowo Subianto, hal itu tersebut harus menjadi perhatian khusus. Mengingat, lifting migas nasional dilaporkan kerap mengalami penurunan hingga hanya sebesar 600 ribu barel minyak per hari, sementara konsumsi nasional mencapai sebesar 1,6 juta barel minyak per hari.

"Jadi memang harus ada terobosan-terobosan untuk kita meningkatkan lifting," kata Bahlil di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024.

Respons Bahlil soal Banyak Menteri Jokowi Disebut Masuk Kabinet Prabowo

Bahlil mengakui, saat ini Indonesia memiliki masalah terkait lifting minyak dan meningkatnya impor gas. Karenanya, demi mewujudkan sektor energi yang berkeadilan bagi masyarakat, menegaskan bahwa masalah-masalah di sektor migas itu harus diselesaikan dengan baik.

Menhan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto

Photo :
  • Setpres
Dipimpin Bahlil, Golkar Dinilai Bisa Menang Besar di Pilkada 2024

"Ini adalah suatu hal yang harus kita selesaikan bersama. Kita harus memastikan bahwa sektor energi harus tetap berdaulat, mandiri, dan berkelanjutan. selain itu sektor energi harus berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil menekankan bahwa energi hijau alias green energy, juga menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kedaulatan energi serta untuk mencapai komitmen net-zero emission.

"Kalau bicara tentang green energy, maka mau tidak mau hilirisasi adalah salah satu di antara instrumen itu. Sekarang kita mencari jalan tengah formulasi aturan yang betul-betul berpihak pada program yang mewujudkan itu," kata Bahlil.

Sumur SAS 1 proyek Seleraya Belida (SRB) yang sudah beroperasi dengan lifting sebesar 2.000 barel minyak per hari (BOPD)

Photo :
  • Dok. SKK Migas

Hal itulah yang menurut Bahlil membuat Presiden Terpilih Prabowo Subianto, selalu menyampaikan beberapa gagasan dan program penting. Di mana salah satu diantaranya adalah terkait soal kedaulatan energi.

"Hilirisasi merupakan salah satu faktor penting, karena itu nanti kita akan menjalankan apa yang menjadi perintah bapak presiden baik yang sekarang maupun yang akan datang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya