Bursa Asia Perkasa Susul Reli Saham Wall Street

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Singapura, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka kinclong karena sebagian besar indeks berada lebih tinggi saat pembukaan pasar pada Kamis (10/10/2024). Penguatan mengikuti tren positif indeks acuan di Wall Street yang cetak rekor tertinggi baru.

Oposisi Bersenjata Suriah: Israel Harus Mundur ke Posisi Sebelumnya

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average sukses membukukan All Time High (ATH) imbas sikap investor yang mengabaikan kekhawatiran konflik geopolitik. Pencapaian ini memberi pengaruh positif terjadi pergerakan indeks di kawasan Asia.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis sebesar 0,1 persen pada. Kospi Korea Selatan menguat sebesar 0,3 persen. 

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Kosdaq harus terkoreksi 0,5 persen di awal perdagangan pasar. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong melesat hingga 2,6 persen pada awal perdagangan.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Gubernur Lemhannas dan Menlu Bertemu, Bahas Perkuat Ketahanan Nasional Lewat Kajian Geopolitik

Kenaikan juga melanda Nikkei 225 Jepang yang dibuka melesat sebesar 0,5 persen. Diikuti lonjakan Topix sebesar 0,4 persen.

Penilaian para investor terhadap laporan Indeks Harga Produksi (PPI) Jepang turut memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan di pasar Asia. Data PPI Jepang bulan September menunjukkan kenaikan sebesar 2,8 persen secara year on year (yoy). 

Dikutip CNBC, ekonom memperkirakan tingkat inflasi Jepang bulan September sebesar 2,3 persen. Artinya menurun 0,2 persen dari bulan Agustus di level 2,5 persen. 

S&P 500 menguat sebesar 0,71 persen sehingga menutup bursa pada level 5.792,04 yang sekaligus menjadi level tertinggi sepanjang masa. Dow Jones Industrial Average ikut mencatat ATH setelah melonjak 431,63 poin atau 1,03 persen ke level 42.512 untuk penutupan tertinggi. 

Meski tidak mencetak rekor tertinggi baru, Nasdaq Composite membukukan kenaikan mengesankan. Indeks yang sarat saham teknologi melonjak sebesar 0,6 persen menjadi 18.291,62.

Wall Street mempertahankan kenaikannya setelah rilis  notulen rapat Federal Reserve (The Fed) bulan September perihal rencana pemangkasan suku bunga hingga setengah persen atau 50 basis poin (bps). Pada catatan tersebut tertulis The Fed bahwa sebagian besar peserta mendukung pengurangan suku bunga dalam jumlah yang lebih besar.

Lonjakan masih terus terjadi di pasar AS meskipun masih ada ketakutan potensi perang yang lebih luas di Timur Tengah. Pasalnya, Israel berencana melancarkan serangan balasan terhadap Iran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya