Bursa Asia Bangkit Jelang Pengumuman Kebijakan Suku Bunga Selandia Baru dan India
- vstory
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan pasar pada Rabu pagi, 9 Oktober 2024. Fokus para investor mengarah kepada Bank Sentral Selandia Baru dan India terkait keputusan kebijakan pemangkasan suku bunga.
Kenaikan terjadi setelah mayoritas indeks di kawasan dilanda tren koreksi pada perdagangan sebelumnya. Para investor masih setia memelototi bank sentral Selandia Baru dan India yang sama-sama akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan terbarunya.
Dikutip dari CNBC pada Rabu, 9 Oktober 2024, Bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Sementara bank sentral India diproyeksi akan mempertahankan suku bunga pada level 6,5 persen.
Pembaharuan kebijakan dari Selandia Baru dan India memberi sentimen tersendiri terhadap pergeran indeks di kawasan Asia. Nikkei 225 Jepang menguat 1 persen.
Indkes Topix naik tipi sebesar 0,5 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong berhasil rebound dari 20.926,79 menjadi 20.964.
HSI mencatat perdagangan terburuk usai anjlok 9,41 persen pada Selasa (08/10/2024). Ini menjadi penurunan paling tajam dalam 16 tahun terakhir.
S&P/ASX 200 Australia membuka pasar dengan melonjak 0,4 persen. Pasar Korea Selatan ditutup karena hari libur nasional.
Di pasar Amerika Serikat (AS), mayoritas saham naik terdorong jatuhnya harga minyak mentah global. Harga minyak mentah West Texas Intermediate turun 4,6 persen pada hari Selasa.
Anjloknya harga minyak mentah karena para pedagang memantau kemungkinan pembalasan Israel atas serangan rudal Iran. Di samping itu, AS berupaya untuk mencegah konflik regional yang lebih luas.
Kondisi geopolitik nampaknya memberikan angin segar terhadap indeks acuan di Wall Street. S&P 500 melesar sebesar 0,97 persen. Nasdaq Composite melonjak 1,45 oersen. Dow Jones Industrial Average menguat 0,3 persen.