4 Tipe Gen Z Ini Dilarang Pakai Pinjol, Bisa Membahayakan Keuangan di Masa Depan
- BRINK – News
Jakarta, VIVA – Inilah beberapa tipe Gen Z yang dilarang menggunakan pinjaman online alias pinjol. Sebagaimana diketahui, saat ini penggunaan pinjaman online menjadi semakin marak, tak terkecuali bagi anak muda seperti Gen Z.
Namun, yang penting untukmu diperhatikan adalah, ada beberapa alasan mengapa Gen Z harus berhati-hati sebelum mengajukan pinjaman. Sebab, jika tidak bijak, maka akan berdampak pada kesehatan keuangan di masa depan.
Generasi Z, sendiri lahir di antara tahun 1997 hingga 2012. Artinya, mereka adalah kelompok yang sangat akrab dengan teknologi dan internet. Namun, meski banyak dari mereka sudah memasuki dunia kerja, tidak sedikit yang masih berusia di bawah umur.
Di samping itu, salah satu risiko besar dalam menggunakan pinjol adalah potensi gagal bayar. Ketika peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran, dampaknya bisa sangat panjang, terutama terhadap kondisi keuangan di masa depan.
Salah satu akibat buruk dari gagal bayar adalah catatan buruk pada skor kredit. Data tersebut dicatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, dan skor kredit yang rendah akan mempersulit Anda untuk mendapatkan pinjaman di masa mendatang, seperti untuk membeli rumah atau KPR.
Sebab itu, penting untuk memahami tipe-tipe Gen Z yang sebaiknya menghindari pinjol demi menjaga stabilitas keuangan mereka di masa depan.
Tipe Gen Z yang Dilarang Pakai Pinjol
Berikut adalah empat tipe Gen Z yang seharusnya tidak menggunakan pinjol:
1. Belum Cukup Umur
Penggunaan pinjol umumnya hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah berusia minimal 18 tahun. Gen Z yang masih di bawah umur berisiko menghadapi konsekuensi hukum dan keuangan. Mereka belum memiliki pemahaman yang cukup tentang tanggung jawab finansial dan bagaimana mengelola utang.
2. Tidak Memiliki Penghasilan
Salah satu syarat utama untuk mengajukan pinjaman online adalah memiliki penghasilan tetap. Gen Z yang masih bergantung pada orang tua atau belum memiliki pekerjaan tetap, berisiko besar mengalami gagal bayar, karena mereka tidak dapat membayar cicilan pinjaman. Tanpa penghasilan, utang hanya akan menambah beban finansial di masa depan.
3. Impulsif dan Konsumtif
Mereka yang cenderung impulsif dalam menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak diperlukan, sebaiknya menghindari pinjol. Jika pinjol digunakan sebagai solusi untuk memenuhi keinginan tersebut, maka bisa berakibat fatal bagi keuangan mereka di masa depan. Kebiasaan belanja impulsif dapat mengarah pada penumpukan utang yang sulit dilunasi.
4. Punya Risiko Tinggi Gagal Bayar Pinjol
Bagi Gen Z yang sudah pernah memiliki pengalaman buruk dengan utang atau kesulitan mengelola keuangan, menggunakan pinjol adalah keputusan yang sangat berisiko. Mereka yang sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran memiliki peluang besar untuk gagal bayar. Ini akan merusak catatan kredit dan mempersulit akses ke pinjaman di masa depan.
Syarat Mengajukan Pinjol
Sebelum mengajukan pinjaman online, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- WNI
- Pemohon harus berusia minimal 18 tahun.
- Peminjam diharapkan memiliki sumber penghasilan yang dapat menjamin pembayaran cicilan.
- Mengisi informasi pribadi dengan benar dan lengkap untuk memudahkan proses verifikasi.
Menghindari penggunaan pinjol bagi tipe Gen Z yang disebutkan di atas, adalah langkah yang bijak untuk menjaga kesehatan finansial di masa depan.