Hashim Pede Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Berdampak Besar ke Ekonomi

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Pengusaha yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo meyakini program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berdampak sangat positif bagi perekonomian nasional. Rencananya, program tersebut akan diberikan pemerintahan Prabowo-Gibran dua kali dalam sehari, yakni pada pagi dan siang hari, .

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Penerimaan Negara, Sudah Kantongi Nama Menterinya

Dia berharap, total uang yang beredar di pemerintah dari program MBG ini nantinya akan dapat ikut mendorong geliat usaha UMKM. Sebab, program MBG rencananya akan memanfaatkan telur sebagai salah satu menunya.

"Rencananya kita akan sediakan 82 juta butir telur tiap hari. Nah, saya kira pasti ada anggota Kadin lewat asosiasi-asosiasi anggota pedagang ayam atau telur," kata Hashim di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Bakal Diperluas Jadi 2 Kali Sehari

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Dia menambahkan, program MBG ini nantinya bakal menyasar setidaknya 82 juta orang penerima, untuk dapat makan gratis dua kali sehari. Guna mencukupi kebutuhan tersebut, Hashim mengaku dibutuhkan anggaran hingga sekitar Rp 450 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Hashim Pastikan Prabowo Gak Bakal Tambah Utang Secara Mendadak dan Drastis

Hashim meyakini, dana itu pun nantinya juga akan berputar kembali di pasar domestik Indonesia, sehingga akan turut memberikan sumbangsih besar bagi perekonomian nasional.

"Ini menyangkut nanti perlu dana Rp 450 triliun, itu akan disuntik ke ekonomi Indonesia," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Hashim telah memastikan bahwa program Makan Siang Gratis akan diberikan pemerintahan Prabowo-Gibran dua kali dalam sehari, yakni pada pada pagi dan siang hari. Alasannya, apabila program Makan Bergizi Gratis ini hanya diberikan untuk sarapan saja, maka hal itu dinilai tidak akan cukup menunjang gizi para anak bangsa dan ibu rumah tangga yang menjadi sasaran dari program tersebut.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mencatat, sebanyak 41 persen siswa di Indonesia berada dalam kondisi lapar saat mereka belajar di sekolah.

"Mereka lapar kenapa? Karena orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi. Mereka masuk sekolah, lapar, perut kosong. Kita sekarang bisa mengerti, kenapa ranking-ranking kita akan hal pendidikan sangat buruk," ujarnya.

Karenanya, Hashim memastikan bahwa pemerintah Prabowo telah berencana untuk mengalokasikan anggaran mencapai Rp 71 triliun, untuk program makan bergizi gratis di tahun 2025 mendatang. Anggaran itu pun dimasukkan ke anggaran pendidikan dalam APBN 2025, yang dianggarkan sebesar Rp 722,6 triliun.

"Awalnya rencana dari program ini hanya akan diberikan kepada anak sekolah. Tapi dalam persiapannya, program MBG ini akan diperluas dengan menyasar anak di rumah dan ibu rumah tangga. Diharapkan hal ini juga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi anak Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya