PosIDN Pakai 2 Mekanisme Ini Pastikan Penyaluran Bansos PKH dan Sembako Tepat Sasaran

Kantor Pos.
Sumber :
  • Istimewa.

Jakarta, VIVA – Kementerian Sosial melalui mitra penyalur, salah satunya adalah PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND, kembali menyalurkan Bantuan sosial atau bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako pada September 2024. Penyaluran ini rutin disalurkan setiap tiga bulan sekali.

Dananya Sudah Masuk Rekening, Begini Cara Cairkan Bansos PKH hingga BLT Dana Desa dan NIK KTP yang Berhak Dapat

Pada penyaluran Bansos PKH dan Sembako ini, Pos Indonesia menyalurkan di sejumlah wilayah, di antaranya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Executive Manager Pos Indonesia Kantor Cabang (KC) Boyolali Ahmad Fazil menjelaskan pada penyaluran Bansos PKH dan Sembako tahap III ini alokasinya sama seperti tahap I dan II, yaitu 17.345 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Guna memaksimalkan proses penyaluran bansos agar tiba tepat waktu di tangan KPM, Kantorpos KC Boyolali melakukan sejumlah persiapan.

Bansos PKH dan Sembako Dicairkan Kemensos Desember 2024, Ini Jadwal dan Cara Pencairannya!

“Persiapan sebelum penyaluran PKH dan Sembako, terutama yang berkaitan dengan data. Data kita terima dari Kementerian Sosial, kemudian sudah diolah dan disiapkan dokumen pra-penyaluran, yaitu danom yang akan menjadi bukti penyerahan dana kepada KPM,” kata Ahmad dikutip dari keterangannya, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Pos Indonesia menyalurkan bansos PKH dan sembako triwulan I 2024

Photo :
  • Pos Indonesia
Pelanggan Telkomsel Bisa Kirim Barang Hanya dengan Sentuhan Jari

Selanjutnya, pihaknya akan memetakan lokasi penyaluran untuk mempersiapkan tenaga juru bayar. “Persiapan lainnya dari sisi man power. Kita mapping berapa kebutuhan man power yang dibutuhkan. Kita juga mapping komunitas dan keperluan untuk penyerahan secara door to door (pengantaran bansos oleh petugas Pos ke rumah KPM),” ujarnya.

Adapun mekanisme penyaluran bansos yang diterapkan Kantorpos KC Boyolali yakni dibayarkan di Kantorpos dan door to door. Untuk door to door dilakukan bagi KPM yang sedang sakit, berusia lanjut, atau disabilitas.  

“Mekanisme penyaluran kami ada 2, yang paling banyak komunitas. Kita bayarkan di kantor cabang pembantu (KCP) di beberapa titik bagi. Di Boyolali ada 18 KCP. Selain itu kami juga melakukan pembayaran secara door to door untuk KPM yang tidak mungkin hadir di lokasi pembagian,” ucapnya.

Dalam mengemban amanah pemerintah untuk menyalurkan bansos ke tangan penerima, KC Boyolali selalu siap sedia. Bahkan kata Ahmad, tak ada hambatan berarti yang dialami. 

“Hambatan tidak ada. Hanya ada satu hal yang cukup menantang yaitu kaitannya dengan penggunaan aplikasi. Di Boyolali ada beberapa daerah yang sulit sinyal, sementara kita sudah membagikan bantuan ini secara digital. Semua terekam di dalam sistem yang dinamakan PGC, membutuhkan sinyal yang kuat. Ada beberapa titik yang tidak bisa diakses sinyal, sehingga sangat menantang, ada hal-hal yang perlu kita siapkan secara matang sebelum penyaluran,” jelasnya.

Lebih lanjut Ahmad berharap dengan kesiapan sumber daya dan dengan dukungan teknologi digital yang dimiliki Pos Indonesia, agar ke depan pemerintah selalu menjadikan Pos sebagai mitra pengantaran bantuan.

“Kami selalu optimis dan siap menjalankan penugasan penyaluran bantuan sosial. Harapan ke depannya bisa full digital karena kita harus memanfaatkan teknologi yang ada. Mekanisme penulisan bukti serah bisa dilakukan secara digital. Saya rasa hal itu akan membantu kami dan tim auditor juga untuk memastikan kesesuaian penyaluran bansos,” tuturnya.

Ilustrasi pencairan dana bantuan sosial (bansos)

Photo :

Lancar dan sukses pengantaran bansos hingga ke tangan penerima, tak lepas dari peran sentral petugas juru bayar. Sebagai ujung tombak pengantaran bantuan, tentu tanggung jawab yang diemban petugas juru bayar tak main-main.

“Banyak suka duka selama saya menjadi petugas juru bayar. Sukanya, bisa berinteraksi dengan masyarakat, bisa tahu kegiatan masyarakat di Boyolali. Kalau dukanya itu terkait data. Kadang di data penerima ada alamat yang tidak jelas. Solusinya saya berkoordinasi dulu dengan aparat desa minta tolong dicek NIK penerima untuk dicari alamatnya,” tutur Sunardi, petugas juru bayar penyaluran bansos di KC Boyolali.

“Ada kepuasan tersendiri bisa menyalurkan bantuan dan diterima langsung oleh penerima yang memang membutuhkan,” kata Sunardi menambahkan.

Para KPM selain mengambil langsung bansos di Kantorpos sesuai jadwal, ada juga yang diantarkan bansosnya oleh petugas ke rumah. Sunardi kerap mengantarkan bansos ke rumah KPM.

“Untuk KPM yang tidak bisa datang ke lokasi pembayaran, maka pihak RT/RW akan konfirmasi ke Kantorpos minta diantar ke rumah KPM. Begitu juga untuk bantuan yang sudah lama lewat dari jadwal dan belum diambil, kita inisiatif mengantarkan ke rumah KPM,” katanya.

Saat ini dia hanya satu-satunya petugas juru bayar yang ditugaskan di Kecamatan Boyolali. “Petugas di Kecamatan Boyolali ada satu, yaitu saya. Kalau Kantorpos cabang ada masing-masing satu petugas juga,” ujarnya. 

Merasa senang bisa berkontribusi membantu menyalurkan bansos kepada masyarakat yang membutuhkan, Sunardi berharap pemerintah akan terus menunjuk Pos Indonesia sebagai penyalur bansos.

“Harapan saya semoga pemerintah dan dinas terkait masih tetap terus mempercayakan Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan. Semoga tahun berikutnya ditambah lagi untuk penyaluran bantuan lainnya,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya