Kinerja Bursa Karbon Solid dalam Setahun, BEI Singgung Pentingnya Karbon Tax

Presiden Jokowi :uncurrkan perdagangan Bursa Karbon Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA.

Jakarta, VIVA – Bursa Karbon catat kinerja solid saat usia genap setahun pada 26 September 2024. Bursa Efek Indonesia (BEI) soroti perlu pemberlakukan karbon tax atau pajak karbon untuk menarik minat pasar.

Tutup 47 Gerai, KFC Merugi Rp 557 Miliar di Kuartal III-2024 Akibat Aksi Boikot

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy menyampaikan, pajak karbon merupakan kunci keberhasilan dari transaksi Bursa Karbon. Hal ini sudah terbukti dari beberapa negara yang telah menerapkan karbon tax, seperti Denmark, Belanda, Swedia, dan lainnya.

"Jadi kalau ada karbon tax, angka karbon tax-nya lebih tinggi daripada harga jual beli karbon di pasar, itu pasti akan ramai bursa karbonnya. Sekarang pemerintah belum menentukan karbon tax-nya berapa, jadi kami harapkan adalah banyaknya karbon tax agar bursa karbonnya ramai," jelas Irvan dikutip dari InvestorTrust.id pada Jumat (04/10/2024).

Adaro Energy Bakal Tebar Tambahan Dividen Tunai hingga Rp 41,5 Triliun

Irvan menuturkan lebih banyak sosialisasi dan edukasi terkait emisi karbon. Sampai saat ini, BEI tercatat sudah melakukan sosialisasi sebanyak 185 kali.

Ilustrasi jejak karbon.

Photo :
  • New perspective marketing
Saham Bank Artha Graha Kena Suspensi, BEI Beberkan Alasannya

Selain itu, Irvan juga menyinggung pentingnya kolaborasi dan sinergi antar Kementerian terkait teknis emisi karbon. Hal ini mengingat peran Bursa Karbon sebagai salah satu infrastruktur dalam menunjang pengurangan karbon emisi di Indonesia. 

BEI mencatat kinerja Bursa Karbon cukup positif sejak diluncurkan pada 26 September 2023. Nilai transaksi selama setahun mencatat Rp 37,06 miliar. 

Jumlah aset mengalami pertumbuhan dari 613.894 ton CO2e menjadi 1.777.141 ton CO2e per 26 September 2024. Sementara, jumlah unit karbon tersedia setelah retirement sebanyak 1.357.112 ton CO2e.

Penambahan jumlah produk karbon sebanyak 842.950 ton CO2e disumbangkan dari tiga proyek Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang tercatat di IDXCarbon, yaitu proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU di Muara Karang milik PLN, dan PLTM di Gunung Wugul milik grup PLN.

Pengguna jasa Bursa Karbon sampai 26 September 2024 tercatat sebanyak 81 pihak. BEI menargetkan penambahan 19 pihak sehingga mencapai 100 pengguna jasa lagi sampai akhir tahun 2024.

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "HUT Ke-1 Bursa Karbon, BEI Kejar Target 100 Pengguna Jasa hingga Akhir 2024."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya