Rekomendasi Rumah Terbaik untuk Gen Z Kaum Mendang-mending – Tips Pilihan Properti

Ilustrasi Rekomendasi Rumah untuk Gen Z
Sumber :
  • Pexels.com

VIVA – Mencari rumah pertama di DKI Jakarta dan sekitarnya bisa menjadi tantangan besar bagi generasi Z, terutama bagi mereka yang hanya mengandalkan penghasilan pribadi. Kenaikan harga rumah yang terus melambung setiap tahun tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan yang stagnan, membuat generasi ini sulit mendapatkan hunian impian.

Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos

Namun, meski berada dalam situasi yang tidak mudah, generasi Z, terutama kaum mendang-mending—yang berpenghasilan tak jauh dari upah minimum regional (UMR)—masih memiliki peluang untuk memiliki rumah pertama mereka.

Rekomendasi Bagi Kaum Muda yang Ingin Membeli Rumah

Benarkah Jin Suka di Kamar Mandi? Ini 5 Tempat Lain dirumah yang Jadi Favoritnya!

Ferry Salanto, Head of Research di Colliers Indonesia, sebuah perusahaan konsultan properti terkemuka, membagikan beberapa rekomendasi penting bagi kaum muda yang ingin membeli rumah.

Pilih Rumah Tapak Dibandingkan Apartemen

Skin Barrier Rusak ? Ini Dia Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Menurut Ferry, bagi generasi yang memiliki daya beli rendah, rumah tapak lebih direkomendasikan dibandingkan apartemen. Hal ini disebabkan oleh harga rumah tapak yang masih relatif terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Selain itu, rumah tapak memberikan keuntungan dalam jangka panjang, seperti nilai properti yang cenderung meningkat seiring waktu dan kemudahan dalam renovasi jika dibutuhkan.

“Rumah tapak masih menjadi opsi terbaik untuk mereka yang memiliki dana terbatas. Harga rumah tapak di pinggiran kota lebih terjangkau dan menawarkan ruang lebih besar dibanding apartemen,” jelas Ferry.

Lokasi adalah Faktor Utama

Salah satu kunci utama untuk mendapatkan rumah dengan harga terjangkau adalah pemilihan lokasi. Lokasi yang jauh dari pusat kota cenderung memiliki harga tanah yang lebih murah, dan ini bisa menjadi peluang bagi generasi muda untuk memiliki rumah dengan biaya yang tidak terlalu membebani.

“Kontributor terbesar dalam harga rumah adalah tanahnya. Jika harga tanah masih murah, otomatis harga rumah akan lebih terjangkau,” ungkap Ferry. Ia menambahkan bahwa harga konstruksi hampir sama di semua lokasi, tetapi harga tanah yang menentukan apakah rumah tersebut termasuk murah atau mahal.

Lokasi yang jauh dari pusat kota atau tempat kerja tidak perlu menjadi masalah besar selama harga properti masih sesuai dengan anggaran. Apalagi, dengan adanya perkembangan infrastruktur yang semakin pesat di kawasan pinggiran, akses menuju pusat kota kini menjadi lebih mudah dan cepat.

Pilih Material Berkualitas

Selain mempertimbangkan lokasi, hal lain yang tak kalah penting adalah kualitas material yang digunakan dalam pembangunan rumah. Rumah dengan material berkualitas tinggi akan lebih tahan lama, sehingga mengurangi biaya perawatan dan renovasi di masa depan.

Menurut Ferry, material berkualitas rendah dapat menyebabkan rumah cepat rusak, yang tentu saja akan menambah beban biaya pemilik rumah. Oleh karena itu, saat memilih rumah, pastikan material bangunan yang digunakan memiliki kualitas yang baik, meskipun mungkin harganya sedikit lebih tinggi.

“Jika material yang digunakan berkualitas rendah, rumah akan cepat rusak, dan biaya perbaikan bisa membengkak. Sebaiknya pilih rumah dengan material yang tahan lama agar pengeluaran tidak membengkak di kemudian hari,” tambah Ferry.

Pertimbangkan Skema Pembayaran yang Menguntungkan

Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan oleh Gen Z saat mencari rumah adalah skema pembayaran yang ditawarkan oleh pengembang. Saat ini, banyak bank yang menawarkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan suku bunga rendah, sehingga dapat membantu generasi muda untuk memiliki rumah dengan lebih mudah.

Ferry menjelaskan bahwa suku bunga KPR yang rendah dapat menjadi faktor pendorong bagi anak muda untuk lebih memilih berinvestasi di properti dibandingkan menggunakan uangnya untuk keperluan konsumtif. “Dengan adanya KPR yang bunganya lebih rendah dari rata-rata, ini menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk berinvestasi di properti daripada menghabiskan uang untuk kebutuhan tersier seperti traveling atau gadget,” ujarnya.

Bagi kaum mendang-mending yang memiliki keterbatasan dalam hal pendapatan, skema KPR dengan bunga rendah bisa menjadi solusi tepat. Dengan cicilan yang ringan, generasi muda dapat lebih mudah merencanakan keuangan mereka untuk membeli rumah pertama tanpa harus mengorbankan kebutuhan lainnya.

Tips Penting dalam Memilih Rumah untuk Gen Z dan Milenial

Selain rekomendasi dari Ferry Salanto, berikut beberapa tips tambahan yang bisa membantu Gen Z dalam memilih rumah pertama:

  1. Lakukan Survei Lokasi Secara Mendalam
    Sebelum membeli rumah, pastikan untuk melakukan survei terhadap beberapa lokasi yang potensial. Perhatikan faktor aksesibilitas, fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan, serta potensi perkembangan infrastruktur di kawasan tersebut. Lokasi yang strategis dapat memberikan keuntungan besar dalam jangka panjang.
  1. Manfaatkan Teknologi untuk Membandingkan Harga Properti
    Saat ini, banyak platform online yang memudahkan pembeli rumah untuk membandingkan harga properti di berbagai lokasi. Dengan memanfaatkan teknologi, Gen Z dan milenial dapat mencari properti terbaik yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka.
  1. Sesuaikan Pembelian dengan Kemampuan Finansial
    Jangan terburu-buru membeli rumah hanya karena tergiur dengan tawaran menarik dari pengembang. Pastikan pembelian rumah sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Hitung dengan cermat cicilan bulanan, bunga KPR, serta biaya tambahan lainnya seperti asuransi dan pajak.
  1. Pertimbangkan Investasi Properti sebagai Tabungan Jangka Panjang
    Memiliki rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga bisa menjadi bentuk investasi jangka panjang. Nilai properti cenderung naik seiring waktu, sehingga membeli rumah sejak dini bisa menjadi langkah bijak untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih stabil.
  1. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan
    Jika Anda merasa kesulitan dalam mengatur keuangan untuk membeli rumah, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli keuangan atau financial planner. Mereka bisa membantu Anda merencanakan anggaran, memilih skema pembayaran terbaik, serta memberikan saran yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

Meskipun harga rumah di Jakarta dan sekitarnya terus meningkat, Gen Z yang termasuk kaum mendang-mending, masih memiliki peluang untuk memiliki rumah pertama mereka. Dengan mempertimbangkan lokasi, kualitas material, serta skema pembayaran yang ditawarkan, generasi muda dapat memiliki hunian dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan manajemen keuangan agar tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang justru akan menghambat impian memiliki rumah.

Memiliki rumah adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya memberikan keamanan finansial tetapi juga stabilitas untuk masa depan. Jadi, mulai rencanakan pembelian rumah Anda dari sekarang, dan jangan lupa untuk selalu mengatur keuangan dengan bijak.

Proyek rumah tapak yang dikembangkan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di Park Serpong

Industri Properti Menggeliat, Lippo Karawaci Perluas Penawaran ke Pembeli Rumah Pertama

Laporan riset terbaru dari Pinhome, platform teknologi jual-beli properti, mengungkapkan bahwa industri properti menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024