Bursa Asia Perkasa di Tengah Memanasnya Konflik Timur Tengah
- Istimewa
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik membuka kompak menunjukkan kenaikan saat pembukaan pasar pada Kamis (03/10/2024) pagi. Kinclongnya bursa dipimpin lonjakan pesat indeks bursa Jepang.
Indeks Nikkei 225 Jepang melesat 2,57 persen saat pembukaan pasar. Menyusul penguatan indeks Topix sebesar 2 persen. Perkasanya dua indeks Jepang terjadi saat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Sayangnya, nilai tukar Yen terhadap dolar AS merosot menjadi 146,54. Perdana Menteri baru Jepang Shigeru Ishiba mengatakan, saat ini kondisi ekonomi tidak mendukung untuk menaikkan suku bunga. Pernyataan ini PM Ishiba sampaikan setelah bertemu dengan Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda.
Dikutip dari CNBC pada Kamis (03/10/2024), data Purchasing Managers Index (PMI) gabungan Bank Judo Australia yang telah direvisi secara musiman mencapai 49,6 pada September. Ini lebih rendah 2,1 dari bulan Agustus di level 51,7.
Biro Statistik Australia juga segera melaporkan data perdagangan untuk periode bulan Agustus. Para ekonom memprediksi Australia meraup surplus sebesar AU$ 5,5 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan dari bulan Juli yang membukukan keuntungan sebanyak AU$ 6,01 miliar.
Investor di kawasan Asia juga menantikan data PMI Jepang untuk sektor penjualan ritel bulan Agustus. Begitu juga Pemerintah Hong Kong yang akan mengumumkan PMI ritel di bulan Agustus.
Indeks Hang Seng Hong Kong melemah dari 22.443,73 menjadi 22.438. Pada Rabu (02/10/2024), indeks mencatat sesi terkuat usai menyentuh level tertinggi dalam 22 bulan tetapi anjlok lebih dari 6 persen saat penutupan pasar.
S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,25 persen. Tiga indeks acuan AS kompak menguat tipis saat menutup perdagangan di Wall Street.
S&P 500 naik tipis 0,01 persen menjadi 5.709,54. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sekitar 39 poin ke level 42.196,52. Nasdaq Composite melonjak 0,08 persen menjadi 17.925,12.