IHSG Diprediksi Lanjut Terkoreksi, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Ilustrasi IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih berada di zona merah selama perdagangan saham pada Kamis (3/10/204). Pergerakan indeks merupakan koreksi lanjutan yang terjadi sejak kemarin terpengaruh memanasnya bentrokan di Timur Tengah.

IHSG Terkapar di Level 7.245 pada Akhir Perdagangan, tapi Saham Ini Melambung Drastis

Konflik geopolitik di Timur Tengah menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan indeks. IHSG merosot 1,03 persen ke level 7.563 imbas tekanan jual yang relatif besar saat penutupan perdagangan bursa pada Selasa (02/10/2024). Penurunan IHSG masih mampu bertahan oleh MA60. 

Analis PT MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengatakan, para investor harus siaga menghadapi skenario merah IHSG. IHSG diprediksi akan membentuk akhir wave [ii] dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3). Posisi ini mengartikan indeks rawan melanjutkan tren kemerosotan untuk menguji level 7.545 dan paling buruk menyentuh area 7.347 sebagai worst case-nya. 

IHSG Sesi I Merosot 0,32 Persen, Simak 5 Saham Tetap Kinclong

Lebih lanjut, proyeksi pergerakan IHSG akan membentuk akhir wave [ii] dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3)saat ini posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii]. Dengan demikian, IHSG berpeluang menguat terbatas untuk menguji level 7.574-7.588. 

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dibuka Menghijau, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Seiring Kinclongnya Bursa Asia-Pasifik

Titik support IHSG berada di level 7.460 dan 7.366. Sedangkan, area resistance di angka 7.654 dan 7.810. 

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Herditya merekomendasikan beberapa saham pilihan yang menarik untuk para investor cermati selama perdagangan pasar saham hari ini. Baik untuk dijadikan sebagai diversifikasi portofolio maupun saham trading.

PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

Saham ASRI anjlok 4,63 persen ke area 206. Saat ini, posisi saham ASRI diperkirakan sedang berada di akhir wave [c] dari wave 4. Artinya emiten akan mengalami koreksi relatif terbatas. 

Herditya menyarankan investor yang tertarik untuk melakukan aksi buy on weakness pada kisaran 198-204. Target nilai ditaksir dapat menyentuh level 232 dan 252. Titik stop loss di bawah 187.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Menara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Saham BBCA tergelincir 0,47 ke level 10.500 yang diimbangi volume pembelian. Saat ini. posisi saham BBCA diprediksi sedang berada di awal wave [iii] dari wave 5 pada skenario hitam.

Herditya menyarankan investor yang tertarik dengan saham BBCA melakukan aksi buy on weakness di rentang 10.400-10. 500. Target nilai diperhitungkan berpotensi menembus level 10.625 dan 10.950. Titik stop loss di bawah 10.325. 

PT Barito Renewables Tbk (BREN)

Saham BREN melonjak 2,57 persen menjadi 6.975. Saat ini, posisi saham sedang berada di awal wave [c] dari wave 2 pada skenario hitam dengan syarat mampu mempertahankan posisi di atas titik stop loss.

Investor dianjurkan melakukan aksi spec buy pada level 6.650-6.925. Herditya memprediksi target saham BREN mampu menembus area 7.450 dan 8.125. Titik stop loss di bawah 6.375.
 

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Saham MEDC melesat 8,95 persen ke area 1.400 terdorong peningkatan jumlah pembelian yang signifikan. Saat ini, saham MEDC diramal sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii) pada skenario hitam.

Investor yang tertarik dapat melakukan aksi buy on weakness pada rentang 1.375-1.390. Target harga diprediksi menyentuh level 1.425 dan 1.460. Titik stop loss di bawah 1.350. 

Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 3 Oktober 2024."

Kontainer di Pelabuhan [dok. PT Pelindo Solusi Logistik / SPSL]

Anak Usaha Pelindo Tebar Dividen Interim Rp 44,4 Miliar, Simak Jadwal Lengkapnya!

IPCC mengumumkan akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024. Rilis dividen interim membuat harga saham melonjak ke level tertinggi. Simak jadwal rincinya!

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024