Jokowi: Pos Lintas Batas Negara Sebagai Wajah Indonesia
- Kemendagri
Nusa Tenggara Timur, VIVA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di sejumlah wilayah Indonesia, yang dipusatkan di PLBN Terpadu Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Selain itu PLBN terpadu yang diresmikan yaitu PLBN Terpadu Serasan di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, PLBN Terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, PLBN Terpadu Sei Nyamuk di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, PLBN Terpadu Yetetkun di Kabupaten Bovendigoel Provinsi Papua Selatan, PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dan PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.
“Perbatasan adalah beranda depan Negara kita Indonesia, yang mewakili wajah negara kita Indonesia, wajah negara kita itu ada di sini ada di PLBN yang kita bangun. Ini merupakan representasi dari kemajuan negara kita, representasi dari kemajuan bangsa kita,” kata Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi telah memerintahkan untuk dibangun semua pos lintas batas negara sejak 10 tahun lalu memimpin. Karena, kata dia, pembangunan PLBN ini upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar Indonesia. Selain berfungsi sebagai zona penyangga pertahanan negara.
“PLBN juga untuk dapat mengembangkan titik-titik ekonomi baru di kawasan perbatasan,” ujarnya.
Jokowi menyebut pemerintah sudah membangun 15 pos lintas batas negara sejak 2015-2024. Pada periode 2015-2019, sebanyak tujuh PLBN berhasil diselesaikan, sementara delapan PLBN lainnya dibangun pada periode 2020-2024.
“Tujuh pos lintas batas negara terpadu yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, di Kepulauan Riau, di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, di Papua Selatan, dengan total anggaran, total biaya 1,3 triliun rupiah, uang yang tidak sedikit,” ungkapnya.
Sementara, Jokowi mengungkap anggaran yang digunakan untuk membangun beberapa PLBN termasuk PLBN Terpadu Napan di Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, sebesar Rp128 miliar. Sedangkan, PLBN Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dengan anggaran Rp145 miliar.
Selain itu, PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dibangun dengan biaya Rp224 miliar, sedangkan PLBN Sei Nyamuk dan PLBN Labang, keduanya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masing-masing menelan biaya Rp248 miliar dan Rp210 miliar.
"PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dengan anggaran Rp243 miliar, dan yang ketujuh di Yetetkun di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel di Papua Selatan dibangun dengan anggaran biaya Rp127 miliar," jelas dia.
Dengan demikian, Jokowi berharap keberadaan PLBN terpadu ini dapat meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Indonesia yang melintasi perbatasan, serta meningkatkan keamanan wilayah perbatasan dan mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru.
“Membuat masyarakat kita di perbatasan semakin cinta dan bangga terhadap negara kita Indonesia,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Pj Bupati TTU Eusabius Binsasi, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Kepala PLBN Napan Don Gaspar, dan Direktur Wika Gedung Bagus Tri Setyana.