IPC 2024 Fokus Integrasikan AI ke Dalam Manajemen Produk
- Istimewa.
Jakarta, VIVA – Tren penggunaan Artificial Inteligence (AI) dalam pengembangan produk digital terus mengalami peningkatan, khususnya di sektor bisnis dan teknologi. Hal tersebut otomatis meningkatkan kebutuhan para profesional untuk memanfaatkan teknologi ini guna meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
Menjawab hal tersebut, Apiary Academy menggelar Indonesia Product Conference (IPC) 2024, mengusung tema ‘The Evolution of Product Management: Trends, Challenges and Opportunities to Develop and Grow Digital Products in 2024 and Beyond’ di Jakarta.
Acara Indonesia Product Conference (IPC) 2024 dirancang untuk memberikan wawasan praktis dan strategi inovatif dalam mengintegrasikan AI ke dalam manajemen produk. Acara ini juga mewadahi para profesional dan product enthusiast untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan pasar selain menghadirkan topik-topik diskusi yang lebih mendalam tentang AI.
Melansir hasil survey McKinsey tahun 2023, sebanyak 50% responden global sudah mengadopsi AI setidaknya di satu unit bisnis mereka pada tahun 2022, hal ini menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2017. Mayoritas penggunaan AI ini difokuskan pada optimasi kegiatan operasional, perancangan produk baru, analisis layanan pelanggan, dan peningkatan kualitas produk.
Jessica Casey Jaya, Co-Founder & CEO Apiary Academy mengatakan, konferensi ini juga dirancang khusus untuk para profesional yang terlibat dalam pengembangan produk digital, mulai dari e-Commerce, aplikasi perbankan digital, hingga software as a service (SaaS). Apiary Academy berharap IPC 2024 dapat menjadi platform yang memberikan pandangan komprehensif tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan produk yang lebih customer-centric.
"Kami berkomitmen untuk membawa industri ini ke level yang lebih tinggi dengan menyediakan platform yang mampu menjawab kebutuhan akan pengetahuan praktis tentang AI dan pengembangannya dalam produk digital. Tahun ini, kami menghadirkan topik-topik yang lebih mendalam dan inovatif agar para peserta bisa membawa pulang wawasan dan strategi yang langsung dapat diterapkan dalam pekerjaan mereka," ungkap JEssica dikutip dari keterangannya, Selasa, 2 Oktober 2024.
PC 2024 juga menawarkan sejumlah sesi menarik seperti AI Business Pitch, di mana para peserta dapat mempresentasikan ide bisnis berbasis AI mereka di depan para ahli dan investor. Guided Networking Sessions juga dirancang untuk memfasilitasi interaksi antar peserta, memungkinkan mereka untuk bertukar ide dan pengalaman dalam suasana yang lebih santai namun tetap produktif.
Dalam sesi yang disampaikan oleh Natali Ardianto, CEO dan Co-founder Lifepack, dirinya menyatakan bahwa penting bagi pemilik bisnis atau pengembang produk untuk tidak hanya berfokus pada tren terbaru, melainkan untuk berfokus pada pemecahan kebutuhan pasar yang sebenarnya. Hal penting lainnya untuk diperhatikan yaitu pemilihan waktu peluncuran produk dengan tepat (jangan terlalu cepat atau terlalu lambat).
“Bersikap fleksibel dan beradaptasi berdasarkan data dan feedback pelanggan, dan berpikir efektif (bukan hanya berpikir berbeda) sehingga inovasi yang digunakan akan meningkatkan pengalaman pelanggan,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan acara ini, Apiary Academy juga berkolaborasi dengan Mixpanel, sebuah platform analitik yang merevolusi cara tim mengukur dampak penuh dari keputusan produk dan pemasaran mereka. Melalui kolaborasi ini, Mixpanel memoderasi sebuah panel untuk membahas strategi dalam memanfaatkan data pengguna guna meningkatkan pengalaman pengguna, menginformasikan pengambilan keputusan, dan mendorong pertumbuhan produk yang berkelanjutan. Diskusi ini juga mencakup studi kasus nyata dari Astro dan Mandiri Sekuritas.
“Kami berharap IPC 2024 dapat menjadi katalisator perubahan yang mendorong para profesional untuk tidak hanya memahami, tetapi juga berani memimpin transformasi digital di bidangnya masing-masing. Para peserta dapat menerapkan teknologi AI secara strategis, menciptakan inovasi yang berdampak, dan membawa produk mereka ke level yang lebih tinggi,” tutup Jessica.