Bursa Asia Ambles Susul Kinerja Buruk Wall Strees Imbas Memanasnya Konflik Timur Tengah

Wisata di Jepang
Sumber :
  • Pixabay

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka lebih rendah pada Rabu(2/10/2024) pagi. Ini menyusul merosot ya indeks-indeks utama di Wall Street akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah  0,2 persen saat pembukaan pasar.  Nikkei 225 Jepang juga turun 0,2 persen dan pada awal perdagangan sudah terkoreksi 1,5 persen. 

Kospi Korea Selatan  tergelincir 1 persen. Sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil melemah 0,8 persen. 

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Penurunan juga melanda Indeks Hang Seng Hong Kong yang terkoreksi dari level  21.133,68 menjadi 20.768. Perdagangab oasar Chiba tutup selama satu pekan untuk merayakan Golden Week. 

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Investor di kawsan Asia sedang mencermati data inflasi Korea Selatan yang membukukan kenaikan 1,6 persen pada bulan September dari tahun sebelumnya.  Ini meleset dari ekspektasi para ekonom  yang memperkirakan tingkat inflasi sebesar 1,9 persen. 

Perdagangan di Wall Street mencatat kinerja buruk.  Dow Jones Industrial Average  turun lebih dari 173 poin dan S&P 500  dan  Nasdaq Composite  turun masing-masing 0,93 persen  dan 1,53 persen. 

Harga minyak dan  Indeks Volatilitas CBOE (.VIX)  melonjak imbas Iran menembakkan rudal balistik ke Israel . Serangan itu menandai operasi darat Israel  ke Lebanon   karena ketegangan meningkat dengan adanga dukungan kelompok militan Hizbullah kepada Iran.

Israel gempur markas Hizbullah di Beirut, Lebanon

Photo :
  • The New Arab/Getty

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan rudal Iran telah gagal. Israel bersumpah akan membalas perbuatan tersebut.

“Iran membuat kesalahan besar malam in dan mereka akan membayarnya. Rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas musuh-musuh kami," ujar Netanyahu yang dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu (2/10/2024).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya