Kemenhub Sebut Proyek Kereta Cepat ke Surabaya Bakal Dilanjutkan di Era Prabowo

Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal.
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal mengatakan, kelanjutan soal nasib proyek kereta cepat hingga ke Surabaya akan berada di tangan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

Sebab, masa pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan segera berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Iya, iya (kemungkinan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan dieksekusi pada pemerintahan selanjutnya)," kata Risal di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.

Elite PDIP Tantang Prabowo Teken Perppu Perampasan Aset: Kalau Memang Urgent Turunkan Aja

Mengenai rutenya, Risal juga mengatakan bahwa sejauh ini realisasi perpanjangan rute kereta cepat sampai Surabaya itu masih dalam tahap studi kelayakan alias feasibility study (FS).

Kursi penumpang kereta cepat (dok. KCIC)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

"Sekarang kita masih studi FS keberlanjutan dari kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya," ujarnya.

Selain itu, ketika ditanya lebih lanjut terkait proses FS tersebut, Risal mengaku pihaknya belum bisa memastikan kapan studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya itu akan rampung.

Dia hanya bisa memperkirakan bahwa FS itu kemungkinan akan selesai pada akhir tahun ini. Sebab, proses studi kelayakan ini menurutnya sangat penting, untuk memastikan jalur atau daerah mana saja yang akan dilewati oleh kereta cepat tersebut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, M. Risal Wasal.

Photo :
  • VIVA/Galih Purnama

"Kebetulan itu akan dilakukan di operator, nanti saya cek. Tahun ini selesai harusnya masalah studinya itu," kata Risal.

"Karena yang dilakukan itu untuk memastikan jalur yang akan dilintasi, apakah lewat (jalur) utara, tengah, atau lewat selatan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya