Dibuka Menghijau, IHSG Berpeluang Rebound Menanti Data Inflasi
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 23 poin atau 0,31 persen di level 7.551, pada pembukaan perdagangan Selasa, 1 Oktober 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi teknikal rebound pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi sedikit teknikal rebound menunggu data inflasi Indonesia hari ini yang diproyeksi menurun," kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 1 Oktober 2024.
Pasar saham di China melesat lebih dari 8 persen, sedangkan pasar saham di Jepang anjlok lebih dari 4 persen pada perdagangan Senin kemarin. Biro Statistik Nasional China atau NBS melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur China sebesar 49,8.
"Penjualan ritel negara itu pada Agustus 2024 naik 2,8 persen secara year-on-year (yoy) atau melampaui estimasi sebesar 2,3 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,70 persen dan Hang Seng (HSI) Hong Kong naik 2,43 persen," ujar Fanyy.
Sedangkan, Kospi Korea Selatan turun 2,13 persen, Taiex Taiwan melemah 2,62 persen. FTSE Malay KLCI turun 0,67 persen, sedangkan FTSE Straits Times Singapura naik 0,33 persen.
Di sisi lain, PCE Index menunjukkan pertumbuhan lebih lambat pada periode Agustus, sebesar 2,2 persen atau turun 2,5 persen (yoy).
Sementara PCE Index MoM lebih rendah mencapai 0,1 persen, dan PCE Index inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi naik 0,1 persen secara month-to-month (mtm), lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,2 persen (mtm).
"Level support IHSG di 7450-7490, sedangkan level resist berada di 7550-7600," ujarnya.