5 Perbedaan Utama Pinjaman Online vs Pinjaman Bank: Pilih yang Terbaik untuk Anda
- pexels.com
VIVA – Ketika kamu membutuhkan dana cepat, seringkali muncul kebingungan antara memilih pinjaman online atau pinjaman bank. Keduanya memiliki karakteristik unik yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat. Saat ini, pinjaman online—atau yang lebih dikenal dengan fintech peer-to-peer lending (P2P lending)—sedang meningkat popularitasnya di tengah tren layanan finansial. Namun, hal ini tidak serta-merta menggantikan peran pinjaman bank, yang sudah ada sejak lama.
Masing-masing jenis pinjaman ini memiliki perbedaan mendasar, mulai dari sumber dana hingga metode pengajuannya. Bagi kamu yang masih bingung untuk memilih antara pinjaman online atau pinjaman bank, simak ulasan lengkap tentang perbedaan di antara keduanya berikut ini.
Sumber Dana: Pinjaman Online vs Pinjaman Bank
Perbedaan pertama yang paling mendasar antara pinjaman online dan pinjaman bank terletak pada sumber dana. Pada pinjaman online atau fintech lending, dana yang diberikan kepada peminjam biasanya berasal dari para investor. Investor-investor ini adalah individu atau lembaga yang memiliki sejumlah modal dan menempatkannya di platform fintech untuk dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Di sisi lain, pinjaman bank memiliki sumber dana yang berasal dari bank itu sendiri. Bank merupakan institusi finansial yang memiliki perputaran dana jauh lebih besar dibandingkan fintech. Oleh karena itu, bank dapat menawarkan jumlah pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan pinjaman online. Namun, prosesnya mungkin lebih lama dan lebih ketat.
Syarat Pengajuan: Mana yang Lebih Mudah?
Syarat pengajuan adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan sebelum memutuskan antara pinjaman online atau pinjaman bank. Pada pinjaman online, syarat pengajuannya lebih sederhana. Biasanya, kamu hanya perlu mengunggah dokumen-dokumen dasar seperti data diri, bukti kepemilikan aset, dan kondisi keuangan. Dalam beberapa kasus, bahkan ada fintech yang hanya meminta data identitas tanpa perlu dokumen pendukung lainnya.
Sebaliknya, di pinjaman bank, persyaratannya lebih rumit. Selain dokumen pribadi, bank juga kerap meminta jaminan, seperti sertifikat tanah atau rumah, BPKB kendaraan, atau aset lainnya. Tidak hanya itu, bank juga biasanya melakukan survei langsung ke rumah atau kantor peminjam untuk memverifikasi data yang diberikan. Hal ini membuat pengajuan di bank lebih kompleks dibandingkan fintech lending.
Kecepatan Pencairan: Pinjaman Online vs Pinjaman Bank
Salah satu alasan utama mengapa banyak orang memilih pinjaman online adalah karena proses pencairannya yang cepat. Melalui platform online, pengajuan pinjaman dapat diselesaikan hanya dalam beberapa klik. Setelah pengajuan diterima, dana bisa cair dalam waktu 1 hingga 3 hari, bahkan dalam hitungan jam pada beberapa fintech. Waktu pencairan maksimal biasanya tidak lebih dari 2 minggu.
Sebaliknya, pinjaman bank membutuhkan proses yang lebih panjang. Pencairan dana dari bank dapat memakan waktu hingga beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan, tergantung pada besarnya jumlah pinjaman dan kompleksitas persyaratan.
Meski prosesnya lebih lambat, pinjaman bank menawarkan jumlah dana yang lebih besar dibandingkan pinjaman online, yang bisa menjadi pilihan lebih baik untuk kebutuhan yang lebih tinggi.
Suku Bunga: Mana yang Lebih Ringan?
Suku bunga adalah salah satu faktor paling penting yang harus dipertimbangkan saat mengajukan pinjaman, baik di bank maupun fintech lending. Pada umumnya, pinjaman bank memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman online.
Hal ini disebabkan oleh berbagai regulasi ketat yang diberlakukan oleh otoritas perbankan, serta jaminan yang diminta oleh bank untuk meminimalkan risiko gagal bayar.
Di sisi lain, pinjaman online menawarkan kemudahan proses dengan suku bunga yang lebih tinggi. Karena tidak ada jaminan yang diperlukan dan prosesnya lebih cepat, fintech lending memberlakukan suku bunga yang relatif lebih besar untuk menutupi risiko yang lebih tinggi. Jadi, meski lebih praktis, kamu perlu mempertimbangkan biaya bunga ini sebelum memutuskan untuk menggunakan pinjaman online.
Keamanan: Pinjaman Online vs Pinjaman Bank
Keamanan adalah hal lain yang tidak boleh diabaikan ketika berbicara tentang pinjaman online vs pinjaman bank. Bank sebagai lembaga keuangan resmi tentunya lebih terpercaya karena diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tunduk pada regulasi yang ketat. Setiap transaksi di bank, mulai dari pengajuan hingga pembayaran pinjaman, melalui prosedur yang aman dan legal.
Sementara itu, pinjaman online juga bisa aman asalkan kamu memilih fintech yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Namun, risiko tetap ada, terutama jika kamu meminjam dari fintech yang tidak memiliki izin resmi.
Tidak sedikit kasus penipuan yang terjadi pada fintech ilegal, yang bisa merugikan peminjam. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa platform fintech yang kamu gunakan sudah terdaftar di OJK untuk menghindari risiko penipuan atau penyalahgunaan data.
Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Anda?
Pada akhirnya, keputusan antara memilih pinjaman online atau pinjaman bank tergantung pada kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing individu. Jika kamu membutuhkan dana cepat dengan syarat yang mudah, pinjaman online mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat.
Namun, kamu harus siap membayar suku bunga yang lebih tinggi dan risiko yang lebih besar, terutama jika platform yang digunakan tidak terdaftar di OJK.
Sebaliknya, jika kamu membutuhkan dana dalam jumlah besar dan bersedia menunggu proses yang lebih lama, pinjaman bank bisa menjadi pilihan yang lebih bijak. Meski lebih kompleks, pinjaman bank menawarkan bunga yang lebih rendah dan keamanan yang lebih terjamin. Jadi, sebelum mengajukan pinjaman, pastikan untuk mempertimbangkan semua aspek ini dengan baik agar bisa memilih yang paling menguntungkan bagi situasi keuanganmu.
Memilih antara pinjaman online dan pinjaman bank memang bukan hal yang mudah. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pinjaman online menawarkan kecepatan dan kemudahan dalam pengajuan, namun memiliki bunga yang lebih tinggi dan risiko yang lebih besar.
Pinjaman bank, di sisi lain, menawarkan keamanan dan bunga yang lebih rendah, namun proses pengajuannya lebih panjang dan kompleks.
Apapun pilihanmu, pastikan untuk memilih pinjaman yang legal dan terdaftar di OJK, agar kamu terhindar dari risiko penipuan atau masalah di kemudian hari. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan manfaat maksimal dari pinjaman yang diajukan tanpa menambah beban finansial di masa depan.