APBN On Track, Optimisme di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

APBN On Track, Optimisme di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Dalam konferensi APBN yang berlangsung belum lama ini, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa kinerja anggaran negara hingga Agustus 2024 berada pada jalur yang tepat.

Pendapatan negara mencapai Rp1.777 triliun, atau 63,4% dari target yang ditetapkan, sementara belanja negara tercatat Rp1.930,7 triliun, setara dengan 58,1% dari pagu anggaran. Penerimaan negara juga didukung oleh kinerja Bea Cukai, yang memberikan kontribusi positif dari seluruh sektor, termasuk bea masuk, bea keluar, dan cukai.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh ekonomi global saat ini, termasuk kontraksi di sektor manufaktur dan fluktuasi harga komoditas.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa ekonomi nasional Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang baik. Inflasi, neraca perdagangan, serta indikator konsumsi dan pasar keuangan mencatat kinerja positif di tengah situasi yang dinamis.

APBN On Track, Optimisme di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Photo :
  • Istimewa

“Penerimaan Bea Cukai hingga Agustus 2024 menunjukkan hasil menggembirakan, dengan total Rp183,2 triliun atau 57,1% dari target, tumbuh 6,8% dibandingkan tahun lalu (yoy). Di sektor pabean, bea masuk tercatat Rp33,9 triliun atau tumbuh 3,1% (yoy) yang didorong oleh penguatan kurs USD dan pertumbuhan nilai impor. Kemudian bea keluar menyentuh angka Rp10,9 triliun atau tumbuh 59,3% (yoy), didukung oleh kebijakan relaksasi ekspor mineral,” ungkap Budi.

“Selain itu, penerimaan sektor cukai juga positif di angka Rp138,4 triliun atau tumbuh 5% (yoy). Ini berkat peningkatan produksi dan operasi pengawasan yang lebih ketat tentunya,” sambungnya.

APBN On Track, Optimisme di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Photo :
  • Istimewa
Sepeda Listrik Tak Didapat, Uang Jutaan Malah Diembat

Tak hanya dari sisi penerimaan, kinerja fasilitasi dan pengawasan Bea Cukai juga menunjukkan prestasi baik. Hingga Agustus 2024, Bea Cukai telah memberikan insentif kepabeanan sebesar Rp23,7 triliun atau tumbuh 14,4% dari tahun sebelumnya.

Dampak dari insentif ini terlihat pada ekspor dari kawasan berikat dan KITE yang mencapai USD62,1 juta dan serapan tenaga kerja sebanyak 1,84 juta orang. Kinerja pengawasan juga menunjukkan ketegasan, melalui gempur rokok ilegal Bea Cukai telah melakukan 4.366 penindakan selama 05 Juli-31 Agustus terhadap rokok ilegal dengan barang hasil penindakan sebanyak 157,5 juta batang.

Proyek Infrastruktur Disetop Sementara, Menteri PU: Anggarannya Ditahan Bu Menkeu

“Kami mengapresiasi kontribusi masyarakat yang terus mendukung kinerja APBN dan Bea Cukai. Dukungan ini sangat penting untuk menjaga momentum positif demi mencapai tujuan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat melewati tantangan dan mencapai pertumbuhan yang lebih baik di tahun 2024,” tutup Budi.

Bea Cukai dan BNN gagalkan penyelundupan sabu

Sinergi Bea Cukai dan BNN Gagalkan Penyelundupan 19 Kilogram Sabu di Teluk Palu

Dalam operasi ini Bea Cukai dan BNN menindak 19.846,43 gram sabu dan mengamankan tiga orang diduga tersangka berinisial H, N, dan I.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024