SMF Catat Kinerja Solid Semester I-2024, Pertumbuhan Aset Capai Rp 51,81 Triliun

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) memaparkan kinerja keuangan semester I 2024
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, VIVA – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) memaparkan kinerja keuangan semester I 2024 menujukkan peningkatan aset menjadi 51,81 triliun. Liabilitas dan ekuitas juga tercatat lebih tinggi pada periode yang sama dari tahun sebelumnya. 

KPK Setorkan Rp 637 Miliar ke Kas Negara: Sudah Melebihi Target

SMF membukukan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif sepanjang paruh pertama periode 2024. Per Juni 2024, aset SMF meningkat 13 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 45,70 triliun menjadi Rp 51,82 triliun. 

Laba bersih tercatat menguat 17 persen menjadi Rp 285 miliar. Sementara pada Juni 2023, perusahaan hanya meraup keuntungan sebesar Rp 243 miliar. Ini mencerminkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi khususnya di pasar perumahan.

Polisi Ungkap Total Barang Bukti Kasus Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Capai Rp167 Miliar

"Kami melihat kondisi pasar primer perumahan masih menghadapi tantangan tetapi dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih terjaga peluang untuk pasar perumahan pada umumnya masih terbuka," ujar Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo dalam konferensi pers di Bandar Lampung, Minggu (29/9/2024).

ilustrasi perumahan (dok: BP Tapera)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Aset Tanah Murah di AS Milik Andika Perkasa Jadi Perbincangan di Medsos

SMF juga berhasil menorehkan performa kerja positif pada liabitas dan ekuitas. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menuturkan, tingkat liabilitas perseroan naik dari Rp 27,47 triliun menjadi Rp 33,40 per Juni 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Begitu juga, ekuitas yang menguat tipis dari 18,23 triliun menjadi 18,41 triliun per Juni 2024. Aset dan ekuitas menunjukkan grafik kenaikan dalam lima tahun terakhir sementara liabilitas sempat merosot pada tahun 2021 sampai 2022 dan mulai bangkit di tahun 2023 hingga 2024.

Hingga Semester I 2024, SMF yang berperan sebagai penyedia likuiditas (liquidy provider) telah mengucurkan dana sebesar Rp 113, 59 triliun untuk pembiayan perumahan dan sekuririsasi. Masing-masing senilai Rp 99,38 triliun dan Rp 14,21 triliun. 

Wilayah Indonesia Barat masih mendominasi aliran dana dari SMF dengan presentase 85.04 persen. Sementara, Indonesia Tengah sebanyak 14,37 persen dan Indonesia Timur sebesar 0,59 persen.

SMF melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga untuk menyalurkan dana kepada masyarakat. Mulai dari bank umum dan syariah, Badan Perumahan Daerah (BPD), Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Perusahaan Pembiayan dan lembaga keuangan sejenis lainnya. 

Ilustrasi Laporan Keuangan

Photo :
  • pexels.com

Modal yag berhasil disetor SMF selama semester I 2024 mencapai Rp 14,33 triliun. Dengan tingkat multiplier atau Primary Market Financing to Capital Ratio (PMFC) sebanyak 8,37 kali. Lebih rinci, perseroan sudah menerbitkan surat utang 63 kali yang mencapai Rp 64,95 triliun. 

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyampaikan lebih lanjut, SMF yang juga berperan sebagai alat fiskal (fiscal tool) pemerintah berkontribusi dalam penurunan beban fiskal Pemerintah. Sejak tahun 2018, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima dialokasikan untuk Kredit Perumahan Rakyat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) melalui leveraging.

SMF menggelontorkan Rp 24,07 triliun untuk pembiayaan KPR FLPP. Pada Semester I, SMF berhasil menyalurkan 25 persen atau 2,43 triliun yang setara 654.430 unit rumah. Ini enunjukkan peningkatan sebesar 9,67 persen year on year (yoy) dibanding kinerja semester I-2023. 

"Angka ini menunjukkan bahwa SMF telah menyalurkan dana dengan multiplier 2,58 kali dari Penyertaan Modal Negara yang diterima khusus untuk FLPP yaitu sebesar Rp 9,33 triliun,” imbuh Ananta.

Ini merupakan upaya perseroan dalam berkontribusi terhadap pengurangan beban fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta mendorong akses masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah layak huni yang terjangkau.

Hingga akhir tahun 2024, SMF akan berfokus pada pencapaian target bisnis sebagai liquidity  provider bagi lembaga keuangan agar penyaluran pembiayaan perumahan. Perseroan berupaya untuk terus bertumbuh serta mendukung program pemerintah dalam KPR FLPP sebagai salah satu upaya untuk pengentasan backlog perumahan. 

Optimalisasi peran SMF dalam sekretariat ekosistem pembiayaan perumahan juga akan terus dilakukan melalui kajian-kajian komprehensif yang  dilakukan melalui SMF Research Institute serta monitoring implementasi pilot project dan  memperluas potensi kerja sama pendanaan untuk Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya