Genjot Hilirisasi Bauksit, MIND ID Ungkap Bisa 120 Kali Lebih Cuan

Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR).
Sumber :
  • Dokumentasi MIND ID.

Jakarta, VIVA – Pengoperasian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah di Kalimantan Barat, membuat ekosistem hilirisasi bauksit yang dilakukan Grup Holding BUMN Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menjadi terintegerasi. Hal tersebut menunjukan sinergi yang dilakukan berjalan dengan efektif.

MIND ID Kasih Bukti Hilirisasi Tekan Impor hingga Genjot Kinerja Manufaktur Nasional

Sinergi tersebut dilakukan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM. Kedua perusahaan membentuk konsorsium bersama di bawah PT Borneo Alumina Indonesia sebagai operator SGAR Mempawah.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyampaikan sinergi dan kolaborasi merupakan kunci utama dalam membangun masa depan industri mineral batu bara Indonesia. Kolaborasi ini memungkinkan produk mentah bijih bauksit yang dimiliki Antam diolah menjadi alumina.

MIND ID Siap Alokasikan Investasi hingga US$30 Miliar untuk Proyek Hilirisasi

Produk mineral ini yang kemudian dikirim ke Kuala Tanjung, Sumatera Utara untuk mencukupi kebutuhan bahan baku produksi aluminium di smelter INALUM. Hilirisasi bauksit yang dilakukan MIND ID tersebut akan meningkatkan nilai tambah hingga 120 kali lipat dalam rantai pasok bauksit di Tanah Air.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama MIND ID.

Photo :
Produksi Bahan Baku Baterai EV dari Batu Bara, Bukit Asam Gandeng Produsen China

"Adapun, SGAR Fase 1 ini merupakan hasil dari sinergi dan kolaborasi kami di Grup MIND ID. Kami mampu menunjukkan bahwa sinergi dan kolaborasi mampu memberikan nilai tambah yang lebih optimal bagi negara," kata Hendi dikutip dari keterangannya, Jumat, 27 September 2024.

Hendi meyakini dengan lengkapnya ekosistem hilirisasi bauksit Indonesia melalui SGAR Fase 1 di Mempawah, akan mampu meningkatkan nilai 120 kali lipat rantai pasok bauksit Indonesia. Nilai jual bauksit yang berkisar US$ 20 per metrik ton menjadi US$ 2.400 per metrik ton dalam bentuk aluminium.

"Dengan integrasi dan kolaborasi dalam Grup MIND ID melalui SGAR Fase 1, peningkatan nilai tambah bauksit akan mencapai ratusan kali lipat. Tentu hal ini akan sangat berdampak bagi kinerja perusahaan dan juga penerimaan negara kedepannya," katanya.

Adapun, Direktur Utama INALUM, Ilhamsyah Mahendra, menyebutkan bahwa produksi alumina perdana SGAR Fase 1 ditargetkan dimulai pada kuartal keempat 2024, dengan operasional penuh direncanakan pada akhir kuartal pertama 2025. Proyek ini diyakini akan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Ilhamsyah juga menambahkan bahwa operasional SGAR akan membuka peluang bagi INALUM untuk meningkatkan pasokan alumina, baik untuk pasar domestik maupun internasional.

"Kami juga membuka kesempatan kerja sama dengan mitra global guna memperkuat kapasitas produksi dan pemenuhan kebutuhan alumina di dalam maupun luar negeri," ujarnya.

Pabrik pengolahan aluminium Inalum.

Photo :
  • VIVA/Raden Jihad Akbar

Sementara itu, Direktur Utama ANTM Nico Kanter menjelaskan, bauksit merupakan salah satu komoditas yang pertumbuhannya signifikan. ANTM berperan sebagai pemasok utama bijih bauksit untuk SGAR.

"Dengan adanya SGAR, kami mendukung penuh program hilirisasi mineral dan memastikan terciptanya rantai pasok aluminium yang berkesinambungan dari hulu ke hilir," ujar Nico.

Kemudian, Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) Leonard M. Manurung berkomitmen menyelesaikan pembangunan untuk pengoperasian SGAR Fase 1 agar sesuai dengan jadwal.
Dia menerangkan juga proses commissioning itu sendiri akan dilakukan bertahap dengan ramp up production hingga Desember 2024, dan direncanakan memasuki tahapan produksi penuh alumina pada kuartal pertama 2025.

“Proses injeksi bijih bauksit perdana ini merupakan salah satu tahap awal dari commissioning SGAR Fase 1, di mana kami sudah mampu mengolah bijih bauksit mulai dari proses crushing, grinding, digestion, precipitation, filtration hingga proses calcination untuk siap menjadi alumina,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman

Photo :
  • DPR RI

Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurahman menilai proyek tersebut menjadi wujud nyata dari sinergi antara Antam dan Inalum, yang keduanya merupakan perusahaan pertambangan anggota Grup MIND ID. Selain menjadi contoh dalam mengoperasikan BUMN Holding, integrasi strategis ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi baik di daerah maupun secara nasional.

"Injeksi bauksit perdana pada SGAR Fase I ini menjadi bukti, dan wujud nyata dari sinergi antara ANTAM dan INALUM, tentunya di bawah nama dari MIND ID. Jadi di sini kita buktikan bahwa kita dengan adanya integrasi hulu hingga hilir dari pada rantai bisnis bauksit di Indonesia ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya