BTN Gandeng Syailendra Capital Rilis 2 Produk Reksa Dana, Ini Targetnya
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Perkembangan pasar saham dan obligasi di Indonesia terus menunjukkan iklim dan minat investasi yang positif. Tercatat, total dana kelolaan reksa dana alias Asset Under Management (AUM) juga tumbuh sebesar 2,12 persen hingga Agustus 2024, mencapai Rp 810,59 triliun.
Guna memanfaatkan tren positif ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN pun menggandeng Syailendra Capital, meluncurkan 2 produk reksa dana unggulan milik Syailendra.
"Di mana produk ini bisa diakses secara digital melalui aplikasi BTN Mobile, ataupun secara offline melalui tenaga profesional BTN yang dapat memberikan portfolio advisory service yang telah tersebar di seluruh kota besar di Indonesia," kata Direktur SME and Retail Funding BTN, Muhammad Iqbal, dalam keterangannya, Kamis, 26 September 2024.
Dia meyakini, kerja sama ini akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak, serta dapat meningkatkan layanan reksa dana dengan memberikan pilihan produk yang sesuai dengan karakterisik investasi dan profil risiko nasabah.
"BTN berharap ke depan bisa menjadi salah satu top of mind nasabah dalam melakukan investasi reksa dana. Untuk itu, kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan AUM Reksa Dana secara keseluruhan hingga naik lebih dari 20 persen sampai akhir tahun ini, dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya.
Dia menjelaskan, produk yang dikerjasamakan adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat, dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif.
Menurut Iqbal, untuk memasarkan dua produk reksa dana tersebut, BTN akan memanfaatkan aplikasi BTN Mobile yang telah memiliki fitur 'Reksa Dana' sejak dua bulan lalu. Melalui fitur ini, para nasabah juga bisa mendapatkan informasi terkini tentang reksa dana, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real time.
"BTN juga akan mengandalkan personil BTN Prioritas yang telah memiliki sertifikasi menjual produk Reksa Dana di 57 outlet prioritas perseroan di seluruh Indonesia," ujar Iqbal.
Dia berharap, adanya kerja sama dengan Syailendra ini akan membuat transaksi reksa dana nasabah BTN terus tumbuh pada tahun 2024. Sebab pada Semester I-2024, AUM Reksa Dana secara keseluruhan sudah tumbuh lebih dari 15 persen, dengan jumlah nasabah yang memiliki produk reksa dana naik sekitar 10 persen.
"Sampai saat ini l, transaksi produk Syailendra yang dijual di Bank BTN sudah terjual lebih dari Rp 80 miliar. Tentunya target yang kami harapkan dengan adanya produk Syailendra ini adalah meningkatkan AUM Reksa Dana BTN secara keseluruhan ke posisi 20 persen secara year-on-year (yoy) dan Nasabah yang memiliki produk Reksa Dana naik ke 15 persen (yoy)," ujarnya.