Waspada! Ini 8 Efek Samping Pinjaman Online yang Jarang Disadari
- ANTARA
Jakarta, VIVA – Keberadaan pinjaman online alias pinjol kini sudah marak di Indonesia. Bahkan tak jarang dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi kebutuhan dana mendesak.
Tak mengherankan, sebab pinjaman online terkenal dengan proses pengajuan yang mudah dan cepat. Adanya pinjol, membuat peminjam tak perlu lagi ke bank atau menunggu proses persetujuan yang lama, hanya dengan beberapa klik di ponsel, uang bisa langsung cair ke rekening Anda.
Namun, di balik kemudahannya, pinjaman online juga memiliki efek samping yang jarang disadari oleh penggunanya. Hal ini menyebabkan banyak orang terjebak dalam utang tanpa menyadari risiko-risiko yang menyertainya.
Misalnya saja, biaya-biaya tambahan, bunga, atau konsekuensi jangka panjang yang bisa terjadi. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak sadar bahwa kebiasaan menggunakan pinjol berulang kali bisa memengaruhi kondisi finansial secara signifikan.
Sebab itu, penting untuk waspada dan mengetahui apa saja efek samping dari pinjaman online sebelum menggunakannya. Berikut beberapa efek samping pinjaman online yang jarang disadari:
Efek Samping Pinjaman Online
1. Tergoda Berutang Karena Pengajuan Mudah
Pinjaman online terkenal dengan prosesnya yang cepat dan tidak memerlukan banyak syarat. Hal ini bisa saja menyebabkan banyak orang tergoda untuk meminjam tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar.
2. Biaya Bunga yang Tak Diperhitungkan
Perlu diketahui, pinjaman online sering memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman konvensional. Jadi, jika tidak diperhitungkan dengan baik, maka biaya bunga bisa membengkak dan menambah jumlah utang Anda.
3. Risiko Gagal Bayar
Ingatlah, bahwa risiko gagal bayar bisa saja terjadi. Ketidakmampuan melunasi pinjaman tepat waktu ini tentunya dapat menyebabkan utang bertambah besar dan membawa masalah finansial yang lebih serius.
4. Teror Penagihan dari Debt Collector
Saat gagal membayar, pengguna pinjol mungkin akan menghadapi penagihan yang intensif dan terkadang disertai ancaman dari debt collector. Hal ini bisa menyebabkan stres tersendiri.
5. Utang yang Semakin Menumpuk
Gagal bayar atau keterbatasan kemampuan membayar, membuat utang dapat semakin menumpuk seiring waktu. Ini pada akhirnya bisa membuat situasi semakin sulit untuk diatasi.
6. Denda Keterlambatan yang Tinggi
Selain bunga yang sudah tinggi, pinjaman online juga mengenakan denda keterlambatan yang bisa memperparah jumlah total utang.
7. Skor Kredit Buruk
Gagal membayar pinjaman online juga dapat berdampak pada skor kredit Anda, yang kemudian akan memengaruhi kemampuan Anda untuk mendapatkan pinjaman di masa depan.
8. Menjadi Konsumtif
Jarang disadari, kemudahan akses pinjol membuat banyak orang tergoda untuk meminjam demi keperluan yang sebenarnya tidak terlalu mendesak. Jika terjadi terus-menerus, ini bisa membentuk kebiasaan konsumtif.