Mayoritas Bursa Asia Menguat, Bank Regional Ambil Langkah Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik terlihat bergerak ke zona hijau saat membuka pasar pada Senin pagi, 23 September 2024. Bank sentral mulai mengambil langkah setelah The Fed memotong suku bunga pada pekan lalu. 

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Soroti Laporan Ekonomi Jepang dan China

Bank Jepang mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 0,25 persen. Yen Jepang melemah sedikit menjadi 144,18.

Pemerintah Jepang tengah mencermati pasar untuk mencari tanda-tanda pemulihan perdagangan yen. Di mana sekaligus dapat meningkatkan volatilitas pasar, kata diplomat mata uang utama Jepang Atsushi Mimura. 

The Fed Pangkas Suku Bunga, Ekonom Ungkap Dampaknya ke Indonesia

Bank Sentral Australia akan segera melakukan pertemuan bersama para stakeholder selama dua harinya mulai hari Senin. Para bankir sentral akan memutuskan jalur kebijakan moneter negara tersebut pada hari Selasa (24/9/2024). 

Bank Sentral China

Photo :
  • CNBC
Pertimbangan Utama The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Kebijakan Trump Jadi Sorotan

Singapura dikabarkan akan merilis laporan inflasi bulan Agustus. Pelaku pasar memperkirakan CPI inti mengalami kenaikan 2,6 persen tahun ke tahun (yoy). Pertumbuhan bulan ke bulan diprediksi sekitar 2,5 persen dibandingkan bulan Juli. 

Di samping itu, CPI tahun ke tahun secara keseluruhan diperkirakan turun menjadi 2,15 persen. Di mana bulan sebelumnya tercatat sebesar 2,40 persen.

Dikutip dari CNBC pada Senin, Biro Statistik Nasional China melaporkan tingkat pengangguran muda naik selama dua bulan berturut-turut ke level tertinggi tahun ini. Kondisi terjadi di saat pasar tenaga kerja mendingin di tengah melemahnya ekonomi.

Meskipun ada seruan untuk suku bunga yang lebih rendah, bank sentral China secara tak terduga memilih mempertahankan suku bunga acuan utamanya yang diumumkan pada Jumat lalu. 

Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan larangan impor dan penjualan mobil dari China yang membawa perangkat lunak dan perangkat keras untuk komunikasi atau sistem pengemudian otonom.

Pasar di Jepang tutup pada hari Senin karena hari libur umum. Namun, indeks Nikkei 225 di Chicago diperdagangkan lebih tinggi pada level 38.530 yang mana pada penutupan di Jumat berada di level 37.723,91.

S&P/ASX 200 Australia tergelincir 0,74 persen. Indeks Kospi naik tipis 0,25 persen membalikkan arah dari pembukaan yang lebih rendah.

Kosdaq berkapitalisasi kecil ikut melonjak sebesar 0,98 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong
naik tipis 0,3 persen. 

CSI 300 di daratan China menguat 0,28 persen. Disusul lompatan indeks Tertimbang Taiwan naik sebesar 0,39 persen.

Kinclongnya indeks di kawasan Asia-Pasifik sejalan dengan kecemerlangan indeks utama AS. Ketiga indeks mencatat kenaikan mingguan pada pekan lalu. 

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

S&P 500 melesat 1,36 persen untuk menandai minggu positif kelimanya selama enam minggu terakhir. Dow Jones Industrial Average mengakhiri minggu dengan melonjak 1,62 persen. Nasdaq Composite yang didominasi teknologi berada 1,49 persen lebih tinggi.

Indeks Dow yang terdiri dari 30 saham ditutup pada rekor tertinggi setelah naik 0,09 persen menjadi 42.063,36 pada Jumat lalu. Indeks S&P 500 turun 0,19 persen dan berakhir pada 5.702,55. Nasdaq Composite tergelincir 0,36 persen ke level 7.948,32.

Bitcoin.

Waduh! Harga Bitcoin Anjlok Hingga di Bawah 95.000 Dolar AS, Kok Bisa?

Harga Bitcoin kembali mengalami penurunan tajam setelah pengumuman kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) pada hari sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024