Rupiah Dibuka Melemah, Investor Soroti Inflasi AS

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin, 23 September 2024. Rupiah melemah sebesar 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp 15.164 per dolar AS.

Inflation Anxiety Bikin Gak Tenang? Ini 7 Tips Ampuh untuk Mengatasinya

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.100 per dolar AS. 

Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah terbatas pada hari ini. 

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp 15.852 per Dolar AS

"Dengan absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri, rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas," ujar Lukman saat dihubungi VIVA Senin, 23 September 2024.

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bursa Asia Fluktuatif saat Investor Tunggu Data Penting dari China dan Jepang Pekan Ini

Lukman mengatakan, pada hari ini dolar AS terpantau mengalami rebound teknikal. Dalam hal ini investor cenderung wait and see mengantisipasi pidato Powell dan data inflasi PCE AS pada hari Kamis dan Jumat pekan ini. 

Untuk itu, Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp 15.100-Rp 15.200.

Sementara itu, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Penguatan ini karena pasar masih menanggapi positif pemangkasan suku bunga acuan AS pekan lalu dan berharap pada pemangkasan berikutnya.

Rupiah Melemah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

"Rupiah juga masih berpotensi mendapatkan dorongan penguatan dari sentiment pasar ini. Sikap BI yang membuka pemangkasan suku bunga ke depan mengikuti pemangkasan yang dilakukan Bank Sentral AS memberikan sentimen positif," jelasnya. 

Dengan demikian, Ariston memperkirakan bahwa rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.080. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 15.200.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya