Penuhi Pasokan Industri Migas RI, Produsen Pipa Baja Seamless Soroti Hitungan TKDN

[dok. Humas PT Inerco Global International]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Sejumlah kalangan usaha di industri pipa baja tanpa sambungan (seamless) Tanah Air, menyoroti soal perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri tersebut.

Ini Peran Penting Saluran Pipa dalam Meningkatkan Kenyamanan Hunian

Salah satunya yakni Chief Executive Officer (CEO) PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang, yang menyebut bahwa perhitungan soal TKDN di industri tersebut masih belum berpihak kepada pelaku industri lokal.

Padahal, menurutnya prospek di industri pipa baja di dalam negeri masih sangat menjanjikan guna memenuhi permintaan industri migas nasional.

Rilis Buku No Limits Reformasi dengan Hati, Sri Mulyani Ungkap Kisahnya 20 Tahun di Pemerintahan

"Perhitungan TKDN yang saat ini berlaku dinilai masih belum berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri," kata Hendrik dalam keterangannya pada Sabtu, 21 September 2024.

[dok. Humas PT Inerco Global International]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Produsen Semen Merah Putih Beberkan Bukti Komitmen ESG: 70% Produk yang Dijual Ramah Lingkungan

Menurutnya, Indonesia hingga saat ini masih mengimpor pipa baja seamless senilai Rp 15 triliun per tahun. Bahkan, kebutuhan akan produk pipa baja seamless juga terus meningkat, seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

"Permintaan pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri saat ini sebesar 500.000 ton per tahun," ujarnya.

Demi kebanggaan dengan produk dalam negeri dan upaya efisiensi, Hendrik menekankan perlunya upaya untuk memposisikan dan mengoptimalkan kemampuan, serta kapasitas produsen pipa baja seamless dalam negeri. Tujuannya tak lain adalah agar produsen pipa baja seamless bisa menjadi pemain kunci, dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih mandiri.

"Di sisi lain, kandungan lokal pipa baja seamless juga terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal. Sekaligus mengurangi defisit transaksi neraca perdagangan untuk produk pipa baja seamless," kata Hendrik.

Dia berharap, pemerintah dan stakeholder lainnya perlu memposisikan industri pipa baja nasional seamless, agar menjadi tuan di negeri sendiri yang mandiri. Hendrik mengatakan, keberpihakan pemerintah saat ini belum sepenuhnya tercermin terhadap industri pipa baja nasional.

Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perhitungan tingkat capaian TKDN, untuk produk pipa baja seamless yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 

"Sejauh ini, tingkat capaian sertifikat TKDN untuk pipa baja seamless yang mengacu dari data daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri P3DN di https://tkdn.kemeperin.go.id, dinilai masih belum cukup memberikan porsi yang ideal bagi produsen dalam negeri," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya