Bunga Pinjaman Online Tinggi? Ini 6 Cara Hindari Jeratan Utang yang Mencekik

Ilustrasi pinjaman online
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Di era digital ini, pinjaman online alias semakin populer karena prosesnya yang cepat dan mudah, terutama karena bisa mengatasi kebutuhan dana yang mendesak. Namun, di balik kemudahannya, ada bunga pinjaman online yang dapat menjadi masalah bila tidak dihitung dengan cermat.

Simak Kesepakatan Kolaborasi OJK dan OECD untuk Edukasi Keuangan Global

Tanpa perencanaan yang matang, bunga yang besar bisa menyebabkan beban utang yang berat. Bahkan, itu tak jarang bisa menjerumuskan peminjam ke dalam lingkaran utang.

Sebab itu, sebelum mengajukan pinjaman online, penting untuk memahami risiko yang mungkin muncul. Misalnya, adanya bunga harian, bulanan, serta denda keterlambatan yang mungkin dapat dikenakan jika pembayaran tidak dilakukan tepat waktu.

 Buat Diskusi Bahaya Judol dan Pinjol, AMPI Ingin Pemerintah Punya Strategi Atasi Masalah Ini

Nah, agar terhindar dari jeratan utang yang mencekik, ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan untuk mengelola pinjaman dengan baik. Berikut ini cara cara menghindari jeratan utang pinjaman online dengan bunga tinggi:

1. Pilih Pinjaman Online yang Terpercaya dan Bunganya Rendah

PayLater Didominasi Anak Muda, OJK: Tidak Hanya di Indonesia

Menghapus Data KTP di Pinjaman Online

Photo :
  • freepik.com

Sebelum mengajukan pinjaman, lakukan riset terlebih dahulu tentang penyedia pinjaman yang menawarkan bunga lebih rendah. Bandingkan beberapa platform untuk menemukan opsi dengan suku bunga yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kemampuan Anda. Ingat juga untuk selalu memastikan bahwa platform pinjaman online yang Anda gunakan, terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Hitung Kemampuan Membayar

Sebelum meminjam, pastikan Anda menghitung dengan cermat berapa besar cicilan yang mampu Anda bayar setiap bulan. Idealnya, cicilan tidak boleh melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan Anda. Ini untuk menjaga kestabilan keuangan.

3. Hindari Pinjaman untuk Keperluan Konsumtif

Pinjaman online sebaiknya digunakan untuk kebutuhan mendesak atau yang sifatnya produktif, seperti modal usaha. Hindari meminjam dana hanya untuk memenuhi keinginan konsumtif yang sebenarnya tidak mendesak.

4. Bayar Cicilan Tepat Waktu

Pembayaran tepat waktu adalah kunci untuk menghindari denda keterlambatan yang bisa memperparah beban utang. Pastikan Anda selalu mengingat tanggal jatuh tempo dan usahakan untuk tidak terlambat membayar cicilan.

5. Manfaatkan Pinjaman dengan Tenor Pendek

Jika memungkinkan, pilih pinjaman dengan tenor pendek. Meskipun cicilannya lebih besar, tenor pendek membantu Anda melunasi utang lebih cepat, sehingga total bunga yang dibayarkan juga lebih sedikit.

6. Jangan Gali Lubang Tutup Lubang

Mengambil pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama adalah langkah yang sangat berisiko. Ini hanya akan memperbesar beban utang dan bisa membuat Anda terjebak dalam siklus utang yang tidak ada habisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya