Dua Indikator Ini Jadi Alasan Kuat The Fed Pangkas Suku Bunga

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

Washington, VIVA – The Fed resmi menurunkan tingkat suku bunga setelah mengadakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu, 18 September 2024. Komite mengambil keputusan melihat parameter kondisi ekonomi Amerika Serikat.

IHSG Diprediksi Datar, Intip 5 Rekomendasi Saham dari Analis

Komite bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga pinjaman sebesar setengah poin persentase atau 50 basis poin (bps). Kebijakan ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang belakangan bergeser dari keyakinan sebelumnya bahwa pemotongan hanya 25 basis poin. 

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi pertama kali sejak pandemi COVID-19 sekitar tahun 2020. FOMC terakhir kali memotong suku bunga hingga 50 basis poin saat terjadi krisis keuangan AS pada tahun 2008. 

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Suku Bunga Korea Selatan dan Inflasi AS Jadi Sorotan

Saat ini, suku bunga dana federal berada di kisaran level 4,75-5 persen. Suku bunga mencakup biaya pinjaman jangka pendek bank, hipotek, pinjaman mobil, hingga kartu kredit.

Ilustrasi pinjaman.

Photo :
  • Halomoney
Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Dikutip dari CNBC pada Kamis (19/9/2024), alasan The Fed pangkas suku bunga karena kondisi lapangan pekerjana dan inflasi AS mulai mereda. Kebijakan moneter baru diharapakan mampu mencegah perlambatan di pasar tenaga kerja yang berkolerasi terhadap tingkat pengangguran.  

"Komite telah memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak berkelanjutan menuju 2 persen. Selain itu, risiko untuk mencapai sasaran ketenagakerjaan dan inflasi secara kasar seimbang," tulis pernyataan setelah rapat berlangsung.

Komite memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang akan berada di sekitar 2,9 persen seiring upaya The Fed menurunkan inflasi ke level 2 persen. Sementara tingkat pengangguran saat ini sebesar 4,2 persen atau meningkat selama setahun terakhir. 

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell

Photo :
  • Twitter.com/@federalreserve

Meskipun begitu, The Fed mengklaim keputusan ini diambil saat sebagian besar indikator ekonomi AS terlihat cukup solid. PDB terus meningkat dengan pertumbuhan mencapai 3 persen pada kuartal-III hingga daya beli masyarakat yang terus menguat.

"Kami berusaha mencapai situasi untuk memulihkan stabilitas harga tanpa peningkatan pengangguran yang menyakitkan seperti yang terkadang terjadi akibat inflasi. Itulah yang kami coba lakukan dan saya pikir pelaku pasar dapat menganggap tindakan hari ini (pemangkasan suku bunga) sebagai tanda komitmen kuat kami (The Fed) untuk mencapai tujuan tersebut," jelas Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell.

The Fed juga membeberkan proyeksi dot plot hingga akhir tahun ini setalah pemotongan suku bunga. Matriks dari masing-masing pejabat menunjukkan satu poin persentase penuh lagi dalam pemotongan pada akhir tahun 2025 dan setengah poin pada tahun 2026. 

Secara keseluruhan, dot plot menunjukkan suku bunga acuan turun sekitar 2 poin persentase melampaui pergerakan pada Rabu (18/9/2024). Perdagangan pasar saham bereaksi sebagai efek pemangkasan suku bunga. 

Dow Jones Industrial Average melonjak 375 basis poin setelah pengumuman dirilis. Imbal hasil Treasury melambung tinggi sementara beberapa saham justru merosot.

Ilustrasi peningkatan utang pemerintah Indonesia.

Utang Pemerintah Naik ke Posisi Rp 8.560,36 Triliun di Awal Pemerintahan Prabowo

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, jumlah utang pemerintah per akhir Oktober 2024 mencapai Rp 8.560,36 triliun.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024