Gen Z, Jadilah Investor Pintar dengan Peer to Peer Lending

Ilustrasi Investasi Peer to Peer Lending
Sumber :
  • pexels.com/Andrea Piacquadio

VIVA – Dikutip dari laman website Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Menko Airlangga mengatakan, “Menghadapi tantangan ke depan, generasi milenial dan generasi Z dituntut untuk memiliki karakter yang mampu beradaptasi tinggi, fleksibel, kreatif, tech-savvy, empati, dan kemampuan berpikir kritis sebagai modal utama untuk mencapai era digitalisasi yang bergerak secara dinamis.”

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Pernyataan ini menyoroti pentingnya kemampuan beradaptasi dan keterampilan teknologi bagi generasi Z, yang dikenal sebagai generasi yang tech-savvy. Namun, meskipun mereka terampil dalam menggunakan teknologi, pemahaman mereka mengenai inovasi teknologi finansial dan berbagai opsi investasi mungkin masih terbatas. 

Generasi Z seringkali merasa bingung dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko mereka, disebabkan oleh kompleksitas dan keragaman produk investasi yang ada di pasar. Salah satu pilihan investasi yang menarik dan relevan bagi mereka adalah peer-to-peer (P2P) lending.

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

Konsep P2P lending menawarkan pendekatan yang berbeda dari investasi tradisional, memberikan kesempatan untuk berinvestasi dengan cara yang lebih langsung dan terjangkau.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan bagaimana P2P lending berfungsi dan mengapa ini bisa menjadi pilihan investasi yang ideal untuk Gen Z yang mencari cara baru untuk mengelola dan mengembangkan aset mereka.

Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat

Investasi melalui Fintech Peer to Peer Lending

Menurut Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016, fintech lending atau peer-to-peer (P2P) lending adalah layanan yang memungkinkan pinjam-meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman melalui platform teknologi.

P2P lending menyediakan cara bagi pemilik dana untuk memberikan pinjaman langsung dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, sementara peminjam dapat mengakses kredit dengan persyaratan dan proses yang lebih mudah dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional. 

Namun, penting untuk memahami risiko yang ada sebelum berinvestasi di P2P lending untuk memastikan sesuai dengan profil risiko dan strategi investasi masing-masing.

P2P lending dapat menjadi solusi finansial yang menarik bagi generasi Z. Fleksibilitas dalam memilih tenor dan jumlah pinjaman serta potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi konvensional akan menarik minat generasi muda.

Namun, penting bagi Gen Z untuk memahami risiko yang terkait, seperti kemungkinan gagal bayar dan fluktuasi imbal hasil. Dengan pengetahuan yang cukup dan sikap yang hati-hati, P2P lending dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan finansial dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Keuntungan dan Risiko 

1. Keuntungan Investasi melalui Fintech Peer to Peer Lending

Fintech peer-to-peer lending dapat menjadi pilihan investasi yang menarik bagi generasi Z. Dengan karakteristik yang menyukai kemudahan dan fleksibilitas, platform ini menawarkan cara baru untuk menumbuhkan aset. Proses pendaftaran yang simpel dan antarmuka yang user-friendly membuat generasi muda dengan mudah terlibat dalam dunia investasi. 

Selain itu, potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi konvensional menjadi daya tarik tersendiri. Bagi generasi Z yang memiliki tujuan finansial jangka panjang, seperti membeli rumah atau memulai bisnis, peer-to-peer lending dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan.

Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi digital.

2. Risiko Investasi melalui Fintech Peer to Peer Lending

Generasi Z yang tertarik untuk berinvestasi melalui platform peer-to-peer lending perlu menyadari adanya sejumlah risiko yang menyertai. Meskipun potensi keuntungannya menarik, namun perlu diingat bahwa investasi ini tidak se-aman deposito di bank. Fluktuasi pasar dan risiko gagal bayar adalah dua hal yang perlu diwaspadai.

Nilai investasi dapat berfluktuasi seiring dengan kondisi ekonomi dan kinerja platform. Selain itu, ada kemungkinan peminjam tidak mampu melunasi pinjamannya, sehingga investor berpotensi mengalami kerugian. Oleh karena itu, diversifikasi investasi sangat penting untuk mengurangi risiko. 

Generasi Z yang ingin mencoba investasi peer-to-peer lending disarankan untuk memulai dengan jumlah yang kecil dan secara bertahap meningkatkan investasinya setelah memahami lebih dalam tentang mekanisme dan risiko yang terkait.

Literasi keuangan yang memadai akan sangat membantu generasi muda dalam membuat keputusan investasi yang bijak dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Cara Kerja Sederhana Investasi melalui Fintech Peer to Peer Lending

Bayangkan kamu punya uang lebih dan ingin menginvestasikannya, atau mungkin kamu butuh dana tambahan untuk mewujudkan mimpimu. P2P lending menawarkan solusi yang praktis dan inovatif. Begini cara kerjanya:

  1. Daftar dan Buat Profil: Kamu cukup mendaftar di platform P2P lending secara online. Prosesnya mudah, seperti saat kamu membuat akun media sosial.
  1. Cari Peluang Investasi: Setelah daftar, kamu bisa melihat berbagai pilihan investasi yang tersedia. Platform akan menampilkan profil calon peminjam (borrower) secara transparan, mulai dari tujuan pinjaman hingga tingkat risikonya.
  1. Pilih dan Investasikan: Setelah menganalisis profil para borrower, kamu bisa memilih proyek mana yang ingin kamu danai. Jumlah investasi pun bisa kamu sesuaikan dengan kemampuanmu.
  1. Dapatkan Imbalan: Jika borrower yang kamu pilih mampu melunasi pinjamannya tepat waktu, kamu akan mendapatkan imbal hasil yang telah disepakati sebelumnya.

Jadi, intinya P2P lending memfasilitasi pertemuan antara orang yang membutuhkan uang (borrower) dengan orang yang memiliki uang lebih (lender) melalui platform online. Prosesnya transparan dan efisien, sehingga kedua belah pihak bisa mendapatkan manfaat yang saling menguntungkan.

Pilih Platform yang Terdaftar untuk Investasi melalui Fintech Peer to Peer Lending

Jika Gen Z tertarik untuk mulai berinvestasi dalam P2P lending, mulailah dengan mencari platform yang terpercaya dan lakukan riset menyeluruh. Gen Z dapat melakukan pemeriksaan melalui online di Layanan Fintech dari OJK.

Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk membantu merencanakan strategi investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko.


 

Presiden Prabowo dan PM Inggris Bertemu

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Prabowo Subianto sukses menarik perhatian dunia dalam lawatan diplomatiknya ke lima negara. Perjalanan ini menghasilkan komitmen investasi sebesar Rp295 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024