Pertamina Gandeng Airbus Kembangkan Avtur Ramah Lingkungan

Pertamina Patra Niaga penuhi kebutuhan avtur penerbangan haji 2024
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – PT Pertamina (Persero) meneken MoU dengan Airbus untuk meneliti berbagai bahan baku di dalam negeri, guna mendorong pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar ramah lingkungan di Indonesia.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, kedua pihak akan memetakan bahan baku yang ada di kawasan Indonesia dan memeriksa kebutuhan logistik, serta peluang pengembangan komersialnya.

"Hasil studi ini akan mendukung pengembangan dan produksi SAF dalam negeri sesuai dengan syarat-syarat ICAO-CORSIA dan EU RED2," kata Nicke dalam keterangannya, Kamis, 19 September 2024.

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

Dia menambahkan, Pertamina dan Airbus akan berkontribusi pada pengembangan kemampuan di dalam negeri, dan berbagi pengetahuan di bidang infrastruktur dan proses pencampuran SAF, penanganan sertifikasi SAF, dan hal teknis lainnya di bandara.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati

Photo :
  • Pertamina
Toyota Hadirkan Sedan Crown Hybrid di GJAW 2024

Nicke memastikan, Pertamina akan berperan aktif dalam membangun ekosistem yang ramah lingkungan. Melalui pengembangan bahan bakar hijau, Pertamina bertekad menjalankan mandat ketahanan dan kedaulatan energi Indonesia. 

Dia berharap, kemitraan dengan Airbus dapat meningkatkan kemampuan Pertamina dalam melakukan terobosan inovasi, dan pengembangan ekosistem di industri Sustainable Aviation Fuel (SAF). 

"Bersama Airbus, kami akan fokus pada pengembangan SAF yang diharapkan dapat mendukung upaya dalam mengurangi emisi karbon," ujarnya.

Pesawat Airbus A320-200

Photo :
  • Pertamina

Airbus Chief Sustainability Officer, Julie Kitcher menambahkan, SAF adalah suatu langkah esensial menuju dekarbonisasi industri penerbangan, dan Airbus berkomitmen penuh untuk meningkatkan pengembangan dan pengadopsiannya.

"Indonesia menawarkan potensi yang signifikan dalam hal penyediaan sumber bahan baku SAF yang disetujui oleh CORSIA, dan kami menyambut baik komitmen Indonesia dalam memprioritaskan pengembangan SAF," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya