Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Terkoreksi Usai BI dan The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 49 poin atau 0,63 persen di level 7.878, pada pembukaan perdagangan Kamis, 19 September 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi sedikit terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi sedikit terkoreksi setelah BI diluar dugaan memangkas 25 bps dan the Fed memangkas 50 bps," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 19 September 2024.
Pasar Asia-Pasifik bervariasi menanti keputusan suku bunga The Fed. Rabu kemarin, Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,01 persen, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,49 persen, sementara Topix naik 0,38 persen dan CSI 300 di China naik 0,37 persen.
Sedangkan, pasar Korea Selatan dan Hong Kong tutup hari ini. Pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed akan merilis hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC). Termasuk suku bunga acuan The Fed dan Summary Economic Projections (SEP) yang berisi dot plot matrix.
Sementara itu, impor dan ekspor Jepang pada Agustus masing-masing naik 2,3 persen dan 5,6 persen dibandingkan tahun lalu, meleset dari perkiraan yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 13,4?n 10 persen.
Di domestik, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17-18 September 2024.Â
"Level support IHSG di 7790-7815, sedangkan level resist berada di 7880-7900," ujarnya.