Lippo Karawaci Jual 18,57 Persen Saham Siloam untuk Kurangi Utang dan Kewajiban

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Sumber :
  • Dok. Lippo

Jakarta, VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan bahwa perseroan telah berpartisipasi dalam penawaran tender sukarela atas saham PT Siloam Hospitals Tbk (SILO). Hasilnya, LPKR telah menjual 18,57 persen kepemilikannya di SILO. Dengan demikian, kepemilikan Perseroan di SILO turun menjadi 29,09 persen. 

IHSG Diprediksi Perkasa Dibayangi Koreksi, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Dijelaskan, transaksi strategis ini memungkinkan Perseroan untuk mengurangi tingkat utang, memperkuat fokusnya pada bisnis real estat dengan tetap mempertahankan kepentingan strategis pada SILO sebagai penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.

Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman mengatakan, transaksi ini menandai sebuah langkah maju dalam penyelarasan strategis perseroan terhadap bisnis utamanya di bidang real estat. 

Ekspansi Bisnis di Timor Leste, Moratelindo Gandeng Metrolink

"Meskipun kami mengurangi kepemilikan saham di SILO, kami tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan SILO sebagai pemegang saham strategis," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 September 2024.

Siloam Hospitals.

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal
Gelorakan Semangat Berbisnis, Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024

Ia menjelaskan, LPKR tetap optimis namun tetap berhati-hati terhadap masa depan bisnis Perseroan, dengan keyakinan bahwa langkah ini akan meningkatkan fleksibilitas keuangan dan memperkuat posisi Perseroan di industri real estate.

Sejak pendirian rumah sakit pertamanya di Lippo Village pada tahun 1992, LPKR telah membangun SILO menjadi jaringan layanan kesehatan terkemuka dengan 41 rumah sakit dan lebih dari 70 klinik di seluruh Indonesia. 

Keputusan untuk mengurangi kepemilikan saham SILO tersebut merupakan bagian dari strategi LPKR yang lebih luas untuk berkonsentrasi pada bisnis operasional kawasan yang terintegrasi penuh; dimana meliputi land banking, pengembangan kota mandiri, perumahan, lahan industri, perhotelan, mal gaya hidup, dan taman pemakaman.

Kantongi Dana Tunai Rp 6,9 Triliun

Dijelaskan, bahwa perseroan menerima dana tunai sebesar Rp6,9 triliun dari transaksi ini, setelah dikurangi pajak. Sekitar Rp 3,9 triliun akan digunakan untuk membayar utang, termasuk obligasi dolar perseroan dan pinjaman lainnya.

Sisanya akan digunakan untuk investasi lebih lanjut, penyelesaian proyek, modal kerja dan tujuan korporasi lainnya. Dari transaksi ini, utang bersih LPKR diproyeksikan akan turun menjadi Rp 4,3 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya