Gaji Pertama Jangan Langsung Habis, Begini Trik Jitu Atur Keuangan Buat Gen Z

Ilustrasi menerima gaji
Sumber :
  • menul.my.id

Jakarta, VIVA – Memasuki dunia kerja dan menerima gaji pertama merupakan momen berkesan dan menandai langkah besar dalam kehidupan finansial. Mempunyai penghasilan sendiri, artinya memiliki tanggung jawab dalam mengelola keuangan pribadi secara bijak. 

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Mengelola keuangan dengan baik sejak awal, bisa membantu menghindari masalah di masa depan, termasuk kehabisan uang tanpa arah yang jelas. Salah satu langkah awal yang direkomendasikan adalah mulai berinvestasi dan mempersiapkan rencana keuangan jangka panjang.

Danica Adhitama selaku Direktur PT Bahana TCW Investment Management mengungkapkan, berinvestasi sejak dini dapat memberikan keuntungan besar di masa depan. Sebab, memulai lebih awal, artinya Anda memberi waktu bagi uang untuk berkembang.

Kelas Menengah Wajib Tahu! Ini 6 Kebiasaan Orang Super Tajir Kelola Keuanganya

"Investasi juga bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas kerja keras yang telah dilakukan," kata Danica, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 19 September 2024.

Nah, ada beberapa tips untuk para pekerja pemula atau first jobber dalam mengelola keuangan agar masa depan finansial lebih terjamin. Apa saja tipsnya?

Dukung Kesejahteraan Buruh, Anindya Bakrie: Kenaikan Upah Seiring Peningkatan Produktivitas

1. Prioritaskan Kebutuhan Utama

Ilustrasi mengelola keuangan

Photo :
  • Pexels

Langkah pertama dalam mengelola gaji adalah membagi pengeluaran ke beberapa pos agar pengelolaan keuangan tetap sehat. Salah satu cara yang efektif adalah menggunakan aturan 50/30/20. Alokasikan 50 persen gaji untuk kebutuhan utama seperti tempat tinggal, makanan, transportasi, dan tagihan.

Kemudian, sisihkan 30 persen penghasilan untuk kebutuhan sekunder seperti hiburan, hobi, atau belanja. Pastikan alokasi ini tidak melebihi batas agar Anda masih dapat menabung dan berinvestasi. Sementara itu, 20 persen dari gaji dialokasikan untuk investasi atau asuransi sebagai fondasi keuangan yang lebih kuat.

2. Siapkan Dana Darurat

Memiliki dana darurat adalah hal penting dalam menghadapi situasi tak terduga. Idealnya, dana ini sebesar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Simpan dana ini di rekening terpisah yang mudah diakses, namun tidak terlalu menggoda untuk digunakan sehari-hari. Instrumen keuangan yang likuid seperti tabungan atau reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menyimpan dana darurat karena pencairannya cepat dan mudah.

3. Mulai Berinvestasi

Ilustrasi sedang investasi

Photo :
  • pexels.com/Anna Nekrashevich

Bagi pekerja pemula, memulai investasi bisa terasa membingungkan. Reksa dana bisa menjadi solusi karena dikelola oleh manajer investasi profesional, sehingga Anda tidak perlu khawatir memilih aset. Sebelum memilih, kenali dulu profil risiko Anda. Jika toleransi risiko tinggi, reksa dana saham bisa menjadi pilihan. Namun, bagi yang lebih konservatif, reksa dana pasar uang mungkin lebih cocok.

Keunggulan reksa dana adalah diversifikasi investasi yang menyebarkan risiko ke berbagai aset seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Dengan diversifikasi, risiko investasi lebih terkontrol dan keuntungan lebih stabil. "Pilihlah instrumen investasi sesuai dengan profil risiko Anda dan pastikan manajer investasi yang dipilih memiliki rekam jejak yang baik," ujarnya.

Memilih manajer investasi yang kredibel sangat penting untuk mencapai tujuan finansial Anda. Cari tahu rekam jejak dan pengalaman manajer investasi yang dipilih, serta pastikan mereka terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk keamanan dan transparansi investasi Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya