Tips Sukses ala Miliarder AS, Cuma Perlu Sifat Ini
- vstory
Jakarta, VIVA – Miliarder asal Amerika Serikat, Jay Chaudhry, menuturkan trik sederhana meraih kesuksesan karier dan finansial. Kesimpulan ia dapat hasil bercermin dari pengalamannya jatuh bangun di dunia bisnis selama 28 tahun.
Forbes mencatat total kekayaan bersih Chaudhry sendiri diperkirakan mencapai US$9,5 miliar atau Rp 145,43 triliun. Harta tersebut dikumpulkan dari kegiatan bisnis yang sudah Chaudhry rintis sejak tahun 1996.
Chaudhry dan istri pertama kali membangun perusahaan pertama bernama SecureIT. Perusahaan tersebut lalu Chaudhry jual senilai US$70 juta dalam perdagangan saham pada tahun 1998.
Setelah itu, miliarder AS berusia 66 tahun itu mendirikan tiga perusahan sekaligus. Ketiganya adalah AirDefense, CipherTrust dan CoreHarbor yang semuanya akhirnya diakuisisi.
Seakan tak pernah bosan, Chaudhry membuat perusahaan Zscaler yang bergerak di bidang keamanan siber. Saat ini, Chaudhry menduduki jabatan sebagai CEO di perusahaan yang diperkirakan memiliki kapitalisasi pasar senilai US$25,31 miliar.
Sepak terjangnya mendirikan perusahaan membuat dirinya menyimpulkan satu sifat penting dalam meraih kesuksesan. Chaudhry secara spesifik mengungkapkan sifat tersebut adalah passion atau gairah mencapai sesuatu.
Chaudhry menilai segala sesuatu maupun pekerjaan yang dilakukan dengan passion akan jauh lebih mudah untuk diselesaikan. Bahkan, Chaudhry mengatakan pekerjaan yang sesuai gairah dapat menjadi hobi.
"Karena Anda menikmatinya," ujarnya dikutip dari CNBC pada Rabu (18/9/2024).
Menurutnya, passion akan membuat seseorang bekerja lebih keras tanpa adanya tekanan (pressure) dan memperoleh hasil maksimal. Hal itu merupakan efek domino yang mengarah pada kesuksesan.
Bagi Chaudhry, gairah itu muncul dengan memulai membangun sesuatu salah satunya mendirikan banyak perusahaan. Ia senang meletakkan fondasi bagi perusahaan rintisannya dan mewujudkannya. Pada akhirnya Anda berkata, "Ayo berbuat lebih banyak," kepada diri sendiri.
Lebih lanjut, Chaudhry menuturkan jika orang tidak punya gairah maka pengalaman yang dimiliki menjadi sia-sia untuk pekerjaan apa pun.
"Anda tidak akan punya dorongan internal untuk terus bekerja memecahkan masalah dan maju. Anda tidak akan bersemangat mengerjakannya, dan saat Anda duduk untuk berproduksi, pekerjaan bisa jadi tidak menyenangkan," jelasnya.
Bahkan, Chaudhry memegang passion sebagai kriteria utama mencari kandidat calon karyawan. Sikap antusiasme merupakan potensi besar dalam menuju pencapaian di tempat kerja.